Kamis, 05 Agustus 2010

KISAH SOP WORTEL REMUK, KROKET LABIL, DAN TUMIS EFISIEN...

halo, sayangku... bagaimana hidupmu, anakku? nyonya teladan telah hadir untuk memenuhi kebutuhan dasarmu, ia akan mengentaskan kelaparan!

nah, anakku, marilah kita mulai dengan sebuah appetizer...



meskipun namanya kembang tahu, tidak ada itu tahu-tahu sedikit pun di sini, sayang... kembang tahu ialah terbuat dari tepung, tapi kiranya bukan terigu, dan ia amatlah rapuh, serapuh-rapuh hati nyonya teladan kalau lagi labil! dibenamkan dalam kuah yang rasanya bagai kuah wedang ronde, ini adalah makanan yang amat nikmat bagimu jika masih bayi, sayangku.

disclaimer
: ini buatan tukang jualan yang lewat depan rumah, tidak termasuk ke dalam proyek nyonya teladan, tapi memadai untuk jadi penggembira, bukan? ;)

sudah dikudap appetizer-nya? baiklah anakku, ini adalah hidangan utamanya...



wow... tentu kamu penasaran kan, sayang, apa saja komposisi daripadanya... baiklah, akan nyonya teladan jelaskan!

pertama-tama... kamu lihat kan yang oren-oren itu? yang ijo? yang pink? ohohohoho... itulah itu, merupakan bagian daripada ini...



baiklah, apa ini, apa itu... ini adalah yang nyonya teladan namakan sebagai SOP WORTEL REMUK. kenapa, sayangku? ya karena wortelnya remuk. nama aslinya ialah SUP WORTEL SOSIS, yang mana, menurut versi nyonya teladan, ia adalah 750 cc air yang dilebih-lebihkan + tulang ayam + 100 gram wortel + 20 gram margarin + 20 gram tepung terigu + 50 gram buncis (tiada kacang polong, buncis pun jadi :p) + merica + sosis 2 batang! mmmm... cara bikinnya mudah saja, anakku...

tulang ayam direbus ke dalam air. sambil menunggu sampai mendidih sedidih-didihnya... kamu timbanglah itu bahan-bahan yang lain. jika perlu, potong-potong saja untuk mengisi waktu. masukkanlah wortel ke dalam air kaldu. apa itu air kaldu nyonya teladan? ialah hasil rebusan tulang ayam itu, sayangku... seharusnya buncisnya dimasukkan juga. namun karena nyonya teladan lupa, padahal nona wortel sudah empuk, dan daripada kamu makan buncis yang tidak matang, akhirnya nyonya teladan putuskan untuk merebus buncis secara terpisah, dengan air bekas rebusan daging ayam! hm... setelah mendidih sedidih-didihnya, nyonya teladan campurkan itu ke dalam air kaldu yang sudah bercampur wortel remuk karena nyonya teladan pusing-pusingkan mereka dalam blender. rasa kaldunya dobel dong? iya, sayangku, kan demi kamu... cup cup ah...

setelah bercampur air kaldu, wortel remuk, dan buncis matang, benamkanlah segala bahan yang lain ke dalamnya... aduk-aduk... tambahkan merica secukupnya... dan... kun fayakun!

namun karena nyonya teladan tidak membaca "garam" dalam resep andalan, maka rasa sopnya pun jadi agak-agak hambar gitu deh, anakku... namun anak ketiga coba membesarkan hati nyonya teladan dengan berkomentar, "lumayan..." semakin besar lagi hati nyonya teladan saat mendengar komentar anak kedua, "henak..."

oh ya, jangan lupa ya, sayangku, sosis yang 2 batang itu (sebenarnya lebih juga boleh kok!) kamu goreng dulu sebelum masukkan ke dalam ramuan, ya? jangan mentah, sayang, kasihan yang makan... untung nona asisten mau bantu nyonya teladan memotong dan menggorengkan. ketahuilah anakku, memasukkan sosis sapi akan menambah kesan feminin dalam ramuan tersebut!

nah... komposisi apalagi yang berikut, nyonya teladan? inilah dia, anakku, nyonya teladan namakan... KROKET LABIL. kenapa begitu? karena... ketahuilah anakku, di luar ia teguh bagai gorengan sebagaimana umumnya, berwarna kecoklatan seakan ia telah matang, tetapi, oh, itu semua hanya tipu-tipu! ketika kamu menilik bagian dalamnya... ternyata... ia masih lembek. beginilah rupanya, agar kamu mengenalnya, anakku. semua ini nyonya teladan beritahukan padamu, agar kelak kamu berhati-hati: jangan menilai kroket dari tampilan luarnya.

seharusnya nyonya teladan meminta maaf kepada pembuat resep KROKET LABIL, karena sembarangan saja nyonya teladan mengganti namanya yang semula KROKET TAHU.



dan nyonya teladan juga sembarangan saja mengganti bahan yang tidak sesuai dengan resep, makanya itu nyonya teladan memberi nasihat di atas, anakku, sayangku, jangan lihat kroket dari tampilan luarnya, sekali lagi nyonya teladan ulangi, KARENA KROKET BUATAN NYONYA TELADAN LEBIH TERLIHAT SEPERTI PEUYEUM GORENG.

tapi, bila nyonya teladan boleh jujur, tidak ada itu sama sekali peuyeum ikut campur dalam kesatuan bahan KROKET LABIL, yang terdiri dari: 100 cc air + 40 gram margarin + 60 gram tepung terigu + 150 gram tahu putih yang dikukus dan dihaluskan + 1 kuning telur + merica secukupnya + 1 maggi blok + 35 gram keju cheddar. lalu mengapa rupanya bisa bagai PEUYEUM GORENG? baiklah, akan nyonya teladan jelaskan, sayang... mari kita cermati proses pembuatannya baik-baik...

pertama-pertama... nyonya teladan memanaskan air dan margain hingga keduanya menyatu jadi cairan... lalu tahu putih yang sudah diulek nona asisten dicampurkan ke dalamnya... jangan lupa terigunya... kuning telur... pokoknya semua bahan deh, anakku... dan haluskan... nyonya teladan menggunakan sendok. namun rupanya nona keju dan nona maggi blok membandel. maka itu nona asisten turun tangan dengan ulekannya! nah-aha, disambung jadi naha!, nyonya teladan ingin kreatif, sehingga disobek-sobeklah itu bagian hijau dari bawang daun untuk dimasukkan ke dalam adonan. nyonya teladan aduk lagi dengan sendok bekas masak SOP WORTEL REMUK, yang mana ada remukan wortel menempel padanya, sehingga adonan kroket kita pun menjadi lebih ceria...!

setelah adonan sudah hancur lebur secara merata, bola-bolakanlah ia. lagi-lagi nona asisten memberi nyonya teladan pelajaran berharga: agar lebih mudah membola-bola, gunakanlah plastik, sayangku, anakku... nah, sudah jadi itu bola... seharusnya ia kita selimuti dengan tepung panir supaya tidak kedinginan. jangan lupa, oleskan juga putih telur ke sekujur tubuhnya agar ia tetap hangat. dan jadilah ia terasa kasar pada indra pengecap kita! akan tetapi, karena mama nyonya teladan tidak menemukan tepung panir di warung, maka nyonya teladan ganti saja dengan tepung terigu! itulah, anakku, asal usulnya mengapa kroket buatan nyonya teladan terlihat bagai PEUYEUM GORENG. semoga ini bisa menuntaskan rasa penasaranmu, ya sayang... setelah bola-bola kita tampil sopan dalam busana tertutup (tapi transparan, hihihi...), biar makin ces pleng panasnya... bukan, bukan dilumuri balsam anakku, melainkan... cemplungkan dia dalam minyak panas! setelah itu, barulah ia pantas memasuki gerbang mulut kita...

nah. belum selesai sayangku... masih ada satu bagian daripada komposisi hidangan utama kita yang belum nyonya teladan ungkap. apalah itu, tiada lain tiada bukan ialah...



..TUMIS EFISIEN... nah, nah, nah, apa pula ini nyonya teladan? sini nyonya teladan kasih tahu, anakku, sayangku... yang memang benar terdapat tahu di dalam gambar di atas... TUMIS EFISEN adalah campuran dari segala macam sisa bahan hidangan utama kita! ya! memang! kehadiran TUMIS EFISIEN sebelumnya sama sekali tidak direncanakan!

tahukah dirimu, pada jaman di mana udara yang kita hirup dapat memicu kanker ini, Laskar RAMLI terus memperingatkan kita agar efisiensi dalam memakai segala sesuatu. pakai listrik harus efisien, ingat 17-22, matikan jika tidak digunakan! pakai air harus efisien, mandilah dengan shower, jangan gebyar-gebyur pakai gayung! pakai kertas harus efisien, gunakanlah kedua sisinya! mau masak juga harus efisien, anakku!

mama nyonya teladan membelikan buncis dan tahu putih berlebih, begitupun ayam--yang kita butuhkan hanya tulangnya saja! dan, bagaimana caranya menyatukan segala sisa itu agar Laskar RAMLI tidak memarahi kita? rahasinya ada pada tumis! campurkan semuanya dalam wajan, tuang minyak goreng secukupnya sebelum itu, dan goyangkan spatulamu! maka lihatlah mereka bersatu, para buncis dan tahu putih itu, serta daging ayam yang sudah dilucuti dari tulangnya (oh, ini pertama kalinya nyonya teladan main-main dengan ayam mentah, wow...), dalam balutan bumbu-bumbu racikan nona asisten... ya, sayangku, ya, anakku, tumis ini bukan buatan nyonya teladan, tapi nyonya teladan hanya kasih instruksi saja... tumis ini buatan nona asisten, dan rasanya pun jauh lebih wuauw-lezatto dibanding buatan nyonya teladan, huhuhuhu...

tapi ini yang perlu nyonya teladan tekankan padamu, sayang, HARGAILAH PROSESNYA, MAKA KAU JUA YANG AKAN MENUAI HASILNYA.

loh. loh. loh. belum selesai... masih ada satu lagi bagian dari komposisi hidangan utama kita yang terlewat? apa ini, apa itu, bukanlah tahu, tapi TEMPE GORENG. ah, tapi tak usahlah itu kita bahas, siapapun tahu bagaimana cara membuatnya, lagi pula tidak ada itu campur tangan nyonya teladan dalam menjadikannya sebagaimana yang kita makan.

baiklah, sayangku, anakku, selamat menikmati... adios!

salam cinta berjuta milyar,
nyonya teladan

NB: nyonya teladan tidak membuat dessert, anakku, sayangku... kenapa? karena butuh waktu yang amat sangat lama sekali untuk menumbuhkan suatu tegakan hutan klimaks... nyonya teladan tidak sampai hati menambah luasan dessert di bumi kita ini! lagipula, appetizer kita sudah cukup membuat eneg di pertengahan penghabisan isi piring hidangan utama... lain kali, tentu nyonya teladan akan lebih mengontrol porsi makan agar 4 sehat 5 sempurna dapat masuk ke dalam lambung kita, sayang...

terima kasih banyak untuk nona asisten, dan mohon maaf yang sebesar-besarnya karena telah menambah cucian. hehe.

4 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...