Gambar dari Shopee. |
Penulis : Dr. Abdullah Al-Muthlaq, Dr. Aidh Al-Qarni
Penerjemah : Abdul Halim, S. Ag, CRBA
Penerbit : Pustaka Ilman, Depok
ISBN : 979-3371-36-6
Cetakan
1, Desember 2005
Buku ini kecil, dengan ukuran
font cukup besar, dan cuma 137 halaman, bisa ditamatkan dalam waktu
singkat. Secara garis besar, isinya mengingatkan agar selalu waspada terhadap
kematian yang bisa datang sewaktu-waktu. Cara-caranya pun dijabarkan. Tapi buku
ini juga menyoroti bahwa adakalanya terjadi hal di luar perkiraan.
“… dan seseorang
senantiasa melakukan perbuatan calon penghuni surga sehingga jarak antara dia
dan surga hanya tinggal sejengkal. Akan tetapi, dalam catatan Allah tercatat
bahwa di akhir hayatnya dia melakukan pekerjaan calon penghuni neraka, sehingga
dia pun terjerumus ke sana.” (H. R. Bukhari, 11/418; Muslim, hadis nomor
2643) –halaman 17
“Ada orang yang dipandang
oleh manusia beramal seperti calon penghuni surga, padahal dia calon penghuni
neraka. Dan ada juga orang yang dipandang oleh manusia beramal seperti calon
penghuni neraka, padahal dia calon penghuni surga.” –halaman 19
Bagaimana kita akan berakhir,
tidak ada yang tahu. Boleh jadi itu di luar kendali kita. Yang ada dalam kendali
kita paling-paling mengupayakan amalan tertentu dengan niat untuk menghindari
akhir yang buruk (suul khatimah).
AGAR MATI BAHAGIA (Husnul
Khatimah)
Suul khatimah dapat terjadi karena menunda-nunda tobat,
panjang angan-angan, gemar bermaksiat, serta bunuh diri. Supaya tidak panjang
angan, ada beberapa amalan yang dapat dilakukan, yaitu:
- Mengingat kematian
- Ziarah kubur
- Memandikan dan mengurus jenazah
- Menjenguk orang sakit
- Mengunjungi orang-orang saleh
Selain itu, untuk
mengantisipasi kematian mendadak, seorang muslim juga hendaknya membersihkan
diri dari utang dan perbuatan aniaya terhadap orang lain.
Sebab, di akhirat kelak
seorang hamba yang dirampas haknya oleh seseorang pasti meminta haknya dari
orang zalim itu. Di sana uang atau harta tidak berlaku lagi. Yang berlaku
adalah amal kebaikan. Jika orang zalim itu memiliki kebaikan, kebaikannya
diserahkan kepada si teraniaya. Jika tidak, keburukan si teraniaya ditimpakan
kepadanya. Rasulullah SAW mengabarkan bahwa jiwa seorang mukmin digantungkan
pada utangnya hingga utangnya dilunasi. –halaman 25
Kebalikan dari suul khatimah
adalah husnul khatimah. Tanda-tanda dari husnul khatimah adalah
mati dalam keadaan berikut:
1.
Mengucapkan tauhid
2.
Syahid
3.
Dalam peperangan atau melaksanakan ibadah haji
4.
Dalam ketaatan (misalnya saat berpuasa atau bersedekah)
5.
Saat mempertahankan lima hal pokok yang diperintahkan Allah untuk
menjaganya, yaitu agama, jiwa, harta, kehormatan, dan akal
6.
Karena wabah penyakit dalam keadaan sabar dan rela; penyakit yang dimaksud
adalah sampar, TBC, sakit perut, radang selaput dada, … Corona?
7.
Saat melahirkan
8.
Karena tenggelam, terbakar, atau tertimpa keruntuhan
9.
Pada Jumat, siang atau malamnya
10.
Dengan pelipis berkeringat
Sebagian dari keadaan di atas
bersifat insidental, bukan untuk direncanakan. Sebagian lagi dapat dipersiapkan
dengan menjaga ketakwaan, rajin mengoreksi diri, segera bertobat dan
beristigfar apabila tergelincir dalam dosa, serta senantiasa berzikir.
NASIHAT KUBUR DAN
SAAT-SAAT PERTAMA DI DALAM KUBUR
Dalam bab-bab ini terdapat
ajakan untuk membayangkan keadaan saat mati sekalian peringatan agar
mempersiapkannya.
RIWAYAT PENGALAMAN MIMPI
Bagian ini menceritakan berbagai
pengalaman bermimpi bertemu Rasulullah SAW, sahabat, atau orang saleh lainnya
yang berhubungan dengan kematian. Buku ini memang mencantumkan daftar rujukan,
terutama dari Alquran dan hadis, namun tidak untuk bagian ini.
Ada juga pengalaman
orang-orang Indonesia. Orang mati yang ditemui dalam mimpi biasanya keluarga,
kerabat, atau teman yang sekiranya minta dikirimi doa. Ada juga yang mengisyaratkan
pesan agar yang didatangi melaksanakan amalan tertentu, contohnya berwakaf dan
segera melunasi utang.
Catatan pribadi:
Buku ini mengilhamkan untuk
berbuat amalan tertentu, khususnya di bagian “Tips Mengusir Angan Kosong” serta
“mempertahankan lima hal pokok yang diperintahkan Allah untuk menjaganya”. Tips
mengusir angan kosong memberikan contoh-contoh tindakan yang konkret
sebagaimana sudah disebutkan di atas. Adapun mempertahankan lima hal pokok yang
diperintahkan Allah sepertinya boleh dikembangkan sebagai berikut:
-
Mempertahankan agama, dengan rajin beribadah dan menambah ilmu
-
Mempertahankan jiwa, dengan menjaga kesehatan fisik dan mental
-
Mempertahankan harta, dengan kemampuan mengelola keuangan, sumber daya,
dan berbagai bentuk rezeki lainnya
-
Mempertahankan kehormatan, dengan mawas diri, memperbaiki perilaku,
menghormati orang lain, dan seterusnya
- Mempertahankan akal, dengan memberdayakan kemampuan otak, terus belajar, memperkaya pengetahuan, mengasah pemikiran, dan sebagainya