Ruang
Jumat, 30 September 2022
#20031010 Jum'at
Selasa, 27 September 2022
#20031005 (puisi tanpa judul)
Senin, 26 September 2022
#20030929 (puisi tanpa judul dan beberapa lagu favorit waktu itu)
Minggu, 25 September 2022
Memulai dari Apresiasi untuk Memantik Kreativitas Agar Terus Berproses dan Turut Mencipta
Apresiasi & Proses Kreatif Menulis Puisi
Soni Farid Maulana
Cetakan II (Edisi Revisi), April 2015
Penerbit Nuansa Cendekia, Bandung
ISBN: 978-602-350-002-4
E-ISBN: 978-602-350-226-4
(Buku yang berjudul sama dari penulis yang sama sebetulnya tersedia di Goodreads, tapi bukan dalam edisi dan dengan kover yang sama dengan yang saya baca yang saya temukan di Ipusnas. Karena di Goodreads sudah tidak bisa manually add book, maka saya tuliskan pembacaannya di sini.)
Di buku ini terdapat 19 judul kritik populer dari penulis yang selanjutnya akan saya sebut dengan inisialnya, yaitu Pak SFM. "Kritik populer", demikianlah pemberi pengantar untuk buku ini menyebutnya, lantaran tidak menggunakan teori-teori ilmiah dan sebagainya. Dengan begitu, kiranya isi buku ini relatif mudah dipahami oleh masyarakat nonakademis.
Pak SFM mengawali dengan memperkenalkan "sonet" (di KBBI adanya "soneta"). Kemudian beliau membahas Amir Hamzah, Chairil Anwar, Ramadhan KH, Rendra, Saini KM, Remy Sylado, Jeihan, Wing Kardjo, Arifin C. Noer, dan Acep Zamzam Noer. Penyair perempuan ditempatkan belakangan, beberapa sekaligus dalam satu bab dan hanya Oka Rusmini yang mendapat bab tersendiri. Selanjutya beliau menguraikan lebih lanjut soal apresiasi dan proses kreatif dalam menulis puisi.
Salah satu bab paling menarik dalam buku ini menceritakan tentang proses kreatif Pak SFM sendiri dalam menulis puisi. Beliau mulai menulis puisi saat duduk di bangku SMP, sangat dipengaruhi oleh sosok neneknya yang pada waktu itu baru meninggal dunia. Selanjutnya beliau getol menulis dan mengirimkan puisi ke media, sering mendapat kritik tetapi akhirnya mendapatkan pengakuan yang selayaknya. Berkali-kali beliau menghadiri forum-forum dan festival-festival sastra baik di dalam maupun di luar negeri, berinteraksi dengan para penyair kenamaan. Sebagian penyair yang dibahasnya dalam buku ini pun dikenalnya secara langsung, sehingga beliau dapat membeberkan proses di balik penciptaan karya mereka menurut penuturan mereka sendiri. Tentunya nama-nama yang diangkatnya dalam buku ini juuga memberikan pengaruh bagi proses kreatif beliau sendiri sebagai penyair.
Membaca proses dan karya beliau sempat membuat saya merasa berkecil hati untuk terus mencoba "bermain-main dengan kata". Lantaran beliau bilang menulis puisi itu susah dan dalam mengapresiasi pun tidak boleh asal. Namun selanjutnya beliau mengatakan, "Jangan takut salah menulis puisi," di samping mencontohkan puisi-puisi yang sangat sederhana sekali baik dari segi diksi mapun isi.
Selengkapnya, "... bagus dan tidaknya puisi bukan disebabkan oleh rumit dan tidaknya sebuah kalimat ditulis dalam puisi, akan tetapi lebih disebabkan oleh kemampuan mengelola daya ungkap, yang titik pijaknya berdasar pada pengetahuan sang penyair yang mendalam akan makna setiap kata yang dipilih dan digunakannya dalam sebuah puisi yang ditulisnya." (halaman 230) "Dalam dan tidaknya sebuah puisi mengandung makna tertentu, pada satu sisi, bukan hanya ditentukan oleh sungguh-sungguh dan tidaknya kita menghayati sebuah pengalaman, akan tetapi, di sisi lain, juga sangat ditentukan pula oleh 'jam terbang' menulis dan mengapresiasi (membaca) puisi karya penyair lainnya, baik tingkat lokal maupun dunia." (halaman 232)
Dalam tulisan-tulisan di buku ini terselip pengajaran mengenai puisi. Berkali-kali beliau menyebut soal teknik, simbol, metaforaa, gaya bahasa, teks-konteks, dan sebagai-bagainya. Namun saya rasa buku ini lebih merupakan ajakan untuk menelusuri lebih jauh para penyair yang diangkatnya, untuk membaca lebih banyak karya puisi terutama yang dicipta oleh mereka.
Memang selagi membaca, saya jadi meng-googling apakah sebenarnya "sonet" atau "soneta"dan dari mana asalnya dan kenapa Rhoma Irama menggunakan istilah itu untuk menamai grup musiknya, siapakah Jacques Perk dan kenapa ia mati muda, tertarik dengan kisah hidup Hartojo Andangdjaya sebagaimana yang dipaparkan di halaman Wikipedia, dan seterusnya. Dari rujukan dalam buku ini pun, di Ipusnas saya menemukan tiga buku gemuk antologi prosa dan puisi Indonesia zadul yang membuat saya bertanya-tanya, Kenapa enggak sedari kuliah dulu saya mencarinya di perpustakaan pusat kampus dan membacanya???, yaitu Gema Tanah Air (HB Jassin, 1948), Pujangga Baru (HB Jassin, 1963), dan Laut Biru Langit Biru (Ajip Rosidi, 1977). Sayangnya Ipusnas tidak menyediakan juga Puisi dan Permasalahannya oleh Saini KM sehingga saya hanya bisa berharap kelak berjodoh dengan buku itu.
Ada juga yang sudah saya telusuri sebelumnya berkat membaca buku Bimbingan Apresiasi Puisi (Dr. S. Effendi) seperti Amir Hamzah, Ramadhan KH, dan Wing Kardjo. Ramadhan KH dengan puisinya dalam Priangan Si Jelita sudah habis-habisan dikupas dalam Bimbingan Apresiasi Puisi. Dalam buku apresiasinya ini, Pak SFM mengangkatnya kembali secara meluas dengan mengaitkannya dengan persoalan lingkungan hidup di tanah Priangan. Mengenai Wing Kardjo, saya sudah melihat-lihat beberapa bukunya yang tersedia di Ipusnas tapi ada sesuatu hal yang membuat saya merasa kurang sreg. Barulah di buku ini saya mengetahui bahwa penyair tersebut memang memiliki gaya hidup yang khas.
Kalau Chairil Anwar, siapa sih yang tidak tahu? :v Remy Sylado, sebetulnya saya tertarik membaca buku kumpulan puisi mbeling-nya--mudah-mudahan kelak berjodoh juga. Jeihan dengan puisi-puisinya yang berbentuk unik dan ternyata mengandung makna yang sangat religius itu pernah saya kunjungi studionya di Padasuka dalam rangka buka puasa bareng komunitas, seingat saya ada musala panggung yang cukup luas di halaman belakangnya.
Soal pengajaran puisi, saya masih lebih mengandalkan buku-buku yang telah saya temukan seperti Pengajaran Gaya Bahasa (Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan) dan Bimbingan Apresiasi Puisi (Dr. S. Effendi) serta buku-buku petunjuk menulis puisi juvenil yang telah dibahas dalam blog ini, karena cara penyampaiannya yang to the point dan runut. Atau, mungkinkah ada buku petunjuk menulis puisi kelas advance yang membahas secara lebih menjelimet--tapi pastinya to the point dan runut--mengenai teknik-teknik mengolah pengalaman, mencipta simbol dan gaya bahasa, menghubungkan teks dengan konteks, dan sebagai-bagainya biar estetik sebagaimana yang dimaksud dalam buku ini?
Sabtu, 24 September 2022
koleksi kakak
kakakku mengoleksi
album rhythm and blues
ketika menyanyi
yang keluar malah rock melayu
kakakku mengoleksi
berkotak-kotak gundam kit
memang dia itu hobinya merakit
kalau diganggu tangannya menyambit
kakakku mengoleksi
banyak figurine seksi
dalam kotak ditutup kain
baru kemudian aku mengerti
kakakku mengoleksi
komik manca dan dalam negeri
dia sendiri suka menggambar robot dan jagoan tivi
dan gadis-gadis tanpa baju yang dia kurung dalam lemari
kakakku mengoleksi
berkeping-keping vcd dan dvd
tatkala menonton sendiri
yang diputarnya adalah film ... mana kutahu, pintunya dikunci
kakakku kini pria bergaji
di luar kota perusahaan asing
pulangnya belum tentu seminggu sekali
kamarnya kukuasai
koleksinya bertambah terus dari waktu ke waktu
sebagian kutemu dan nikmati bersama kawan-kawanku
tanpa lupa mengunci pintu
dia tak perlu tahu
Jumat, 23 September 2022
Revolusi Dansa Dansa
Kamis, 22 September 2022
#20030806 (puisi tanpa judul)
Rabu, 21 September 2022
#20030721 (puisi tanpa judul dan beberapa lagu favorit waktu itu)
Selasa, 20 September 2022
Soneta Kebokekan
Senin, 19 September 2022
#20030627 (puisi tanpa judul)
Selasa, 13 September 2022
#20030618 (puisi tanpa judul)
Senin, 12 September 2022
#20030616&20 DIKEJAR ANJING
Minggu, 11 September 2022
Sebuah Pengingat
Jumat, 09 September 2022
#20030522 (puisi tanpa judul), BALADA MASUK SEKOLAH KEMBALI
Sabtu, 03 September 2022
#20030311 PENGALAMAN MERAWAT ORANG YANG KENA GEJALA PMS
Banyak Dibuka
-
Sepenggal suasana di Kamisan FLP Bandung, 16/02/12 Ada suatu masa di mana saya mengoleksi fiksi islami terbitan DAR...
-
“ Du ” (“ You ” dalam bahasa Inggris) adalah lagu yang dibawakan oleh Peter Maffay, seorang musisi Jerman. Lagu ini menjadi hit terbesar d...
-
Saya mendengar tentang film ini pertama kali dari teman saya. Setelah melihat trailernya di Youtube, saya merasa agak tertarik. Tetapi keter...
-
Mereka pernah (terlihat) rukun pada suatu waktu. Terekam dalam lembaran-lembaran foto yang lengket menempel pada sebuah album foto. Luth...
-
Asana mah ieu teh shelter bikebdg paranti parkir sapeda. Ka marana atuh bray? foto diambil seminggu sebelum pemilihan walikota Bandung ...
-
Entah kenapa Rieka ingat nama itu. Ardian Hayyra Aldifian. Atau Ardian Hayyra saja ternyata, kalau di Facebook. Rieka mengarahkan kursor k...
-
Manda tahu tentang Ardian Hayyra dari guru les pianonya—ia pernah les sekitar setahun waktu ia SD. Usai les, Manda menunggu dijemput bapakny...
-
Bibi (2) Seorang tetangga mendatangi rumah pada suatu sore. Salah satu lubang hidung anaknya disumbat tisu. Memar mewarnai pelipis dan ...
-
Hari ini adalah hari yang terbuang Yang semula kuanggap gemilang hanyalah rangkaian aib yang mengiang Malu 'ku 'tuk memindai ul...
-
Penyusun : Pusat Data dan Analisa Tempo Penerbit : TEMPO Publishing, 2022 EISBN : 978-623-05-1803-4 (PDF) Buku ini memuat artikel-artikel da...
Pembaruan Blog Lain
-
Beef Steak ala Amore - Jingga Bumi Han Nova 1458/XXVIII 1 – 7 Februari 2016 Kamu di mana? Itulah pesan yang pertama kali muncul saat… Read more Beef Steak ala Amore4 hari yang lalu
-
The Moneyless Manifesto: Asuransi (Mark Boyle, 2012) - Asuransi, apa pun bentuknya, merupakan salah satu pilar ekonomi moneter. Tanpa asuransi, seluruh bangunan finansial akan runtuh dalam semalam. Asuransi i...1 minggu yang lalu
-
Penyerbuan Lapangan Andir di Bandung - Sebetulnya dengan mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, orang asing yang pernah menjajah harus sudah angkat kaki. Tetap...2 minggu yang lalu