Gambar dari Tokopedia. |
Nakayoshi Gress! Edisi 1 September 2003
Elex Media Komputindo, Jakarta
ISSN 1693-5454
Harga Promosi Rp 15.000
Tebal 432 halaman
Sebelum ini, saya tidak tahu ada majalah komik di Indonesia. Setidaknya, "From Editor" mengonfirmasinya. "Inilah majalah komik Jepang pertama di Indonesia. Nama majalah baru ini sama dengan nama majalah komik aslinya di Jepang sana. Untuk membedakan dengan edisi Jepangnya kami memakai nama NAKAYOSHI Gress!" Demikianlah.
Ada 10 judul komik yang dimuat di edisi perdana majalah yang bentuknya lebih menyerupai buku komik tebal ini. Semuanya masih gres di Jepang, pada waktu itu, katanya. Komik yang dipilih untuk disajikan betul-betul yang identik dengan dunia anak perempuan alias girly abis bo!, yaitu tentang mamasakan ("Hopper & Yummy's Kitchen"), jejahitan ("Milk Shake!"), zozodiakan ("12 Signs of Zodiac"), kekecengan (di semua cerita ada tentunya, tapi yang fokus tentang mengincar cowok-cowok adalah "Ultra Cute"), kakawinan ("Let's Get Married"), iidolan ("Cyber Idol Mink"), sampai dodongengan ("Mermaid Melody").
Karena nomor pertama, isi komiknya tentu baru pada memperkenalkan tokoh utama dan pendukungnya. Pada beberapa komik ada unsur yang similar kayak murid baru ("New UFO Baby", "12 Signs of Zodiac", "Mermaid Melody"), magical girl ("Tokyo Mew Mew", "Mermaid Melody, "Cyber Idol Mink"), dan pastinya selalu ada potensi romance antara cewek tokoh utama dan cowok love interest-nya.
Sebagian komik dalam majalah ini dibuat oleh komikus Jepang yang karya-karya sebelumnya sudah diterbitkan dalam edisi Indonesia, sehingga bisa dibilang sudah cukup dikenal khalayak sini. Sebutlah Mika Kawamura dengan UFO Baby yang juga ada kartunnya di TV itu, Megumi Tachikawa dengan seri Saint Tail (yang saya kenal justru dari mainan boneka kertas atau BP/Bongkar Pasang atau baju-bajuan) dan Dream Saga, serta Nami Akimoto yang salah satu ceritanya yang paling terkenal itu kalau enggak salah tentang sepasang cewek kembar yang bisa berpindah tempat dengan mengaitkan jari kelingking atau semacam itulah.
Ada beberapa hal yang mungkin belum jadi perhatian saya pada waktu pertama kali membaca komik-komik dalam majalah ini (alias hampir dua dekade lalu). Misalnya, dulu saya belum ngeh bahwa "Tokyo Mew Mew" itu ada unsur science fiction dan environmentalism-nya. Kemudian, ada sebagian komik yang walaupun tokohnya masih kelas 5 SD atau paling tua mungkin baru 1 SMA, pakaiannya super terbuka banget yak, hahaha ....
Komik favorit saya yaitu "Donut Pudding" karya Neko Nekobe. Ceritanya paling menghibur dan pakaian tokohnya pun sopan dibandingkan dengan komik-komik sebelumnya, wkwkwk. Tiap komik dalam majalah ini kan diakhiri dengan profil singkat komikusnya. Nah, melihat dari tahun debutnya, tampaknya pembuat komik yang satu ini sudah "senior" tapi masih bisa bikin cerita tentang anak-anak kelas 5 SD yang oke. Komedinya dapet, berupa kejutan-kejutan dan saya suka ketika cowok kecengan diam-diam "jahat", hahaha. Kayak gitu dong, tetap menghasilkan karya yang asyik tanpa terpengaruh oleh umur.
Komik lainnya yang menarik buat saya yaitu "Ultra Cute", berhasil memancing rasa penasaran saya apakah Tamon dan Tomohiro sesungguhnya punya maksud tertentu terhadap Ami dan Noa. Selain itu, saya juga suka gaya gambarnya Nami Akimoto sih. Kalau saya masih doyan belajar menggambar karakter ala komik Jepang, sepertinya gayanya yang akan saya jadikan panutan.
Selain komik, selazimnya "majalah", ada pula beberapa artikel yang masih seputar perkomikan dan jejepangan. Di antaranya, ada informasi tentang Machiko Manga School dan sedikit pelajaran manga. Kemudian ada artikel yang mengingatkan saya bahwa pada masa itu juga terbit novel-novel mini dengan label "Cerita Cantik" (kalau komik kan "Serial Cantik") disertai ilustrasi dengan karakter ala komik Jepang. Saya pun teringat lagi bahwa pada masa itu pula ada penerbit dalam negeri yang menerbitkan serial nomik alias novel-komik, tepatnya si Olin dari DAR! Mizan.
Majalah ini juga memuat daftar lagu untuk ringtone HP. Koleksi di playlist "Soundtrack Masa SMP" saya di YouTube pun bertambah deh, sekarang sudah lebih dari 1.000 video!
Selain itu ada halaman iklan full color berisi informasi tentang judul-judul komik yang lagi naik waktu itu kayak Rave, One Piece (sampai sekarang--hampir dua dekade kemudian--masih belum tamat juga, yak?), dan Captain Tsubasa, serta kover-kover majalah Animonster.
Sebetulnya ada juga sih komik buatan dalam negeri yang nyempil di antara karya para mangaka Jepang ini, tapi sifatnya lebih seperti artikel bergambar saja--tepatnya sih, rubrik zodiak. Ialah Shinju Arisa yang seingat saya sepertinya ada beberapa komiknya yang pada masa itu diterbitkan Elex juga. Dari artikelnya, kita tahu bahwa istilah "kormod" (korban mode) dan "saltum" (salah kostum) sudah beken pada masa itu.
Peace, Love, and Gaul!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar