Yang teringat: kami memasuki sebuah area parkir sambil menyanyikan "Panggung Sandiwara". Rupanya itu parkiran sebuah mal. Kami memasuki mal itu, menghampiri area permainan. Ada mesin Dance Dance Revolution yang tampak lebih canggih daripada yang saya mainkan sekian tahun lalu. Untuk memainkannya pun sudah cashless. Saya tidak punya e-money, tapi Nike punya kartu. Selebihnya saya tidak ingat, atau mimpi sudah berakhir. Lalu terpikir, usia saya dan Nike, atau semestinya saya sebut almarhumah Teteh Nike, terpaut belasan tahun. Ia lebih tua. Namun dalam mimpi itu kami tampak sepantaran, sepertinya mengenakan seragam SMA. Seperti kami baru pulang sekolah lalu jalan bareng ke mal yang entah mal mana. Ia terasa seperti teman yang baik; sayang, hanya sekejap dalam mimpi.
Beef Steak ala Amore
-
Jingga Bumi Han Nova 1458/XXVIII 1 – 7 Februari 2016 Kamu di mana? Itulah
pesan yang pertama kali muncul saat… Read more Beef Steak ala Amore
4 hari yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar