Gambar di-screenshot dari Ipusnas. |
Penerbit : Penebar Swadaya, Depok
Tahun terbit digital : 2021
E-ISBN : 000-000-000-000-0
Lanjut belajar tentang cabai-cabaian (tentu saja bukan yang cewek-cewek bonceng tiga itu).
Buku ini cuma 34 halaman, ringkas dalam menerangkan gejala serangan dari tiap-tiap jenis hama, penyakit, dan gulma disertai foto berwarna yang menampakkan kerusakannya atau pelaku kejadiannya (tapi tidak untuk semuanya).
Hama terdiri dari: thrips, kutu daun, kutu kebul, lalat buah, ulat grayak, tungau, dan ulat tanah.
Penyakit terdiri dari: layu bakteri, bercak daun, busuk buah, antranoksa, layu fusarium, penyakit mosaik virus, gugur daun, dan penyakit daun keriting kuning.
Gulma terdiri dari: gulma daun lebar, teki, dan gulma rumput.
Untuk hama dan penyakit dilengkapi dengan tabel cara pengendalian. Masing-masing ada tiga tipe pengendalian. Untuk hama: mekanik, nabati, dan teknik kultur. Untuk penyakit: mekanik, kimiawi, dan kultur teknis. Tampak bahwa hama masih dapat dikendalikan dengan bahan nabati yang bisa dibuat sendiri sekiranya memang sudah tersedia. Sedangkan kalau cabai sudah kena penyakit, disarankan untuk menggunakan bahan kimia yang mesti dibeli. Lalu bedanya "teknik kultur" dengan "kultur teknis" apa, ya? 🤔
(Catatan untuk diri sendiri:
1. Amati masalah pada tanaman cabai,
2. Cocokkan dengan keterangan dalam buku ini untuk mengidentifikasi jenis gangguannya,
3. Optimalkan cara mekanik dan teknik kultur teknis terlebih dahulu,
4. Baru cari bahan nabati/kimia yang dibutuhkan di Sh*p**).
Untuk gulma, pengendaliannya cukup dengan rajin menyiangi atau bisa juga menggunakan herbisida tapi mesti berhati-hati agar cabainya tidak ikut musnah. Lumayan juga sih sekiranya di antara gulma tersebut ada yang edible, berkhasiat tertentu atau bisa dimanfaatkan. Mari selanjutnya cari tahu tentang itu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar