Sabtu, 04 Juni 2011

Cerita dari Kamar Mandi Rumah Bunda

Kamar mandi di rumah Bunda ada dua. Luas dan layout-nya sama, yaitu sebuah jamban jongkok yang tertutup bak persegi panjang di sampingnya, serta sebuah jendela menghadap kebun. Kedua kamar mandi ini berdempetan kiri dan kanan. Sudah ada beberapa kisah lucu terkait kami dan sepasang kamar mandi ini, terutama kamar mandi sebelah kiri.


Saya dan Cah

Saya perhatikan, saya dan Cah sama-sama suka menggunakan kamar mandi sebelah kiri. Padahal kamar mandi sebelah kiri ini dibandingkan kamar mandi sebelahnya:
  • jendelanya hanya berupa kawat kotak-kotak sehingga tidak tertutup benar dan sangat memungkinkan bagi seseorang untuk mengintip dari kebun
  • airnya terlihat lebih jernih
  • ada bangkai cicak tergantung di atas pintu--kiranya sudah jadi tengkorak
  • lebih tidak banyak barang
  • pintunya tidak bisa dikunci
Yeah, kamar mandi yang amat rawan insiden penglihatan tak senonoh. Namun kalau kedua kamar mandi sedang kosong, saya lebih suka memilih kamar mandi sebelah kiri. Salah satunya juga mungkin karena saya bisa mandi sambil menikmati sekelumit pemandangan di kebun... :p

Dan insiden memang terjadi.

Kamis sehabis survei, saya hendak memasuki kamar mandi tersebut. Saya lihat pintunya terbuka sedikit. Saya kira tidak ada orang. Begitu saya buka, saya dengar suara Cah dan saya lihat kepala hingga punggungnya--berpakaian lengkap sih, tapi dia ternyata lagi... kencing.

Untung posisinya membelakangi saya.

Buru-buru saya tutup pintu sambil istigfar. Salah dia juga sih, pintunya enggak ditutup rapat...


Saya dan Desta

Jumat petang sehabis dari mengambil data dari hutan, saya dan Desta hendak mandi. Desta mempersilahkan saya mandi duluan. Saat itu kamar mandi yang kosong hanya yang sebelah kiri.

Tidak lama, kamar mandi sebelah kanan kosong juga. Desta pun masuk ke dalamnya. Tidak lama pula, terdengar suara Abah, "Yang sebelah kanan kosong enggak?"

Wah. Refleks saya menjawab, "ada," pada pria yang saya segani itu.

Abah pun menjawab lagi, "Itu mah yang sebelah kiri."

Desta buru-buru bersuara untuk menandakan kehadirannya dalam kamar mandi sebelah kanan.


Rijal

Pada suatu pagi yang harinya Rijal ingin melupakannya, Rijal lagi b*k*r di kamar mandi sebelah kiri. Lalu terdengar suara Bapak (pakai ngetok-ngetok enggak ya?), "Di dalam ada orang enggak?"

Rijal menjawab, "Tidak."

Karena dijawab begitu, Bapak membuka pintu kamar mandi dan menemukan kepala Rijal di balik bak.

Kalau enggak salah, Rihal lalu minta maaf tapi Bapak bilang, "O ya, enggak apa-apa," sambil menutup pintu.


Sekian dulu. Haha...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Banyak Dibuka

Pembaruan Blog Lain