Sabtu, 18 Juni 2011

BERBEDA

Sudah berapa menit yang aku lewatkan di depan cermin? Biusnya sudah habis. Kepalaku tegak lagi. Sesaat. Aku kembali termangu akan pemandangan sama yang kulihat setiap hari.

Warna bajuku selalu membuat matahari merasa tiada berguna. Paduannya itu-itu saja. Sepatuku tidak pernah ganti.

Tidak bisakah aku tampil berbeda?

Beranikah aku tampil berbeda?

Ini adalah keputusan yang harus kuambil dalam waktu singkat—setengah jam lagi kuliah dimulai dan aku masih berada di kamar yang jaraknya dua puluh menit jalan kaki dari kampus!      

Baiklah. Aku menghembuskan nafas. Berpikir bahwa menjadi “berbeda” adalah sesuatu yang positif. Setidaknya itu akan menggusah kebosanan dalam hidupku.

Beranikah aku…?

Tidak ada yang bisa kuharapkan dari lemari bajuku. Aku melaju ke kamar terdekat. Ku buka pintunya. Sang pemilik tercengang mendengar pintaku.

Sepuluh menit kemudian, aku telah menjadi seseorang dengan penampilan baru. Hari ini aku akan tahu bagaimana rasanya menjadi berbeda dari biasanya, akhirnya… ha ha ha…

Lihatlah, teman-temanku terpana melihat aku. Selepas kuliah dua sks yang memuakkan, aku berpuas diri melenggang di lobi gedung kampus.

“Wah… Kamu keliatan beda deh..”

“Tumben…”

Berpasang mata tertuju padaku. Jelas saja aku jadi pusat perhatian, aku berbeda!

Aku tersenyum menikmati keterpukauan mereka. Beginikah rasanya menjadi berbeda?

“Weh, penampilanmu…”

Pandang sobatku menyapu penampilanku dari atas sampai bawah.

“Sekali-kali boleh dong aku keliatan beda,” ujarku percaya diri.

“Iya sih…” Matanya masih saja memerhatikanku. “Kamu beda dari biasanya.” Ia menggeleng-geleng, seakan tak habis pikir, “Tapi kamu jadi keliatan sama kayak orang lain.”

Aku terdiam.

Rautku menunjukkan ekspresi terganggu. Aku coba nafikan decakan yang disusul komentar yang belum juga habis.

“Ke mana sepatu pantofelmu? Rok megarmu yang warnanya selalu gelap itu? Atasan suram yang nggak pernah rapih? Tasmu yang kayak mau naik gunung itu?”

Di bangku terdekat aku duduk. Ganti mataku yang menyapu sekujur penampilan baruku. Kardigan, kaos, kalung gede, tas cangklong, jins ketat… Bukankah ini paduan yang biasa para perempuan seumuranku pakai?

Kamu tahu bagaimana rasanya menjadi berbeda setiap hari? Sekali-kali aku ingin tahu bagaimana rasanya menjadi serupa dengan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Banyak Dibuka

Pembaruan Blog Lain