Ruang
Rabu, 04 Juni 2025
Remaja dan Pornografi
Selasa, 27 Mei 2025
Budaya Sunda (Perspektif Islam)
![]() |
Gambar dari Digital Library UIN Sunan Gunung Djati. |
Kamis, 22 Mei 2025
Tentang Pornografi di Film dan Komik
"... menerima kebebasan pornografis bukan tak menyimpan masalah. Argumen moral seringkali dianggap argumen yang lemah. Toh argumen ini selalu ditengok jika kita menemui ekses negatif dari kebebasan. Dan ekses negatif itu memang ada." (halaman 21 atau 25/67)
"Benarkah film mencerminkan penontonnya? Jika film-film sampah dapat penonton berlimpah, ini gejala apa?" (halaman 29 atau 33/67)
Sabtu, 05 April 2025
Memenuhi Kebutuhan Emosional Anak
Manusia terdiri dari unsur jasmani (fisik) maupun rohani (psikis). Agar dapat tercapai suatu perkembangan yang optimal, maka kedua unsur tersebut harus dipelihara dan dipenuhi segala kebutuhannya.
Untuk memenuhi kebutuhan fisiknya, maka manusia melakukan tindakan seperti makan, minum, berolahraga, tidur/istirahat dan sebagainya. Kebutuhan fisik ini mudah dikenali, karena tubuh/fisik manusia selalu memberi sinyal-sinyal yang memberi semacam peringatan akan kebutuhan fisik macam apa yang harus segera dipenuhi. Sebagai contoh apabila tubuh kekurangan cairan, maka akan muncul suatu sinyal rasa haus, sehingga manusia terdorong untuk minum, dan dengan demikian kebutuhan fisik akan cairan secara otomatis akan terpenuhi. Gejala yang sama dijumpai pada keadaan fisik yang lelah dan memerlukan istirahat. Dalam keadaan seperti ini akan muncul sinyal rasa kantuk, yang menyebabkan manusia terdorong untuk tidur.
Kebutuhan psikis (emosional) jauh lebih sulit untuk dikenali maupun dipenuhi bila dibandingkan dengan kebutuhan fisik, karena kebutuhan psikis itu merupakan sesuatu yang abstrak, tidak tampak secara jelas. Meskipun sulit dikenali, maupun dipenuhi, namun untuk mencapai pertumbuhan psikis yang sehat, maka kebutuhan psikis (emosional) ini harus dipenuhi, seperti juga perlunya memenuhi kebutuhan fisik, untuk mencapai kondisi fisik yang sehat.
Pada masa-masa perkembangan fisik yang pesat, yaitu pada masa anak-anak dan remaja, maka kebutuhan fisik ini juga tinggi. Kurang terpenuhinya kebutuhan fisik pada masa-masa pertumbuhan ini, dapat mengakibatkan adanya "cacat" fisik di kemudian hari. Sebagai contoh anak yang kekurangan gizi pada masa pertumbuhannya, dapat menyebabkan pertumbuhan fisiknya menjadi kurang sempurna.
Apabila pertumbuhan fisik yang paling utama terjadi pada masa anak-anak dan remaja, maka pertumbuhan psikis yang paling utama terjadi pada lima tahun pertama dari perkembangan manusia, karena pada masa itulah peletakan dasar-dasar kepribadian manusia. Rasa percaya diri, dorongan untuk berprestasi, kreativitas, dan sebagainya terutama ditentukan dari seberapa jauh kebutuhan-kebutuhan psikis (emosional) pada masa lima tahun pertama perkembangan anak ini terpenuhi.
Untuk memenuhi kebutuhan emosional dari anak yang masih kecil, yang belum mampu mengutarakan bahkan mengenali kebutuhan emosionalnya sendiri adalah tidak mudah. Secara umum memang kita telah dapat mengenali kebutuhan emosional manusia seperti kebutuhan akan cinta dan kasih sayang, perhatian dan sebagainya. Namun untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan rasa cinta, kasih sayang dan perhatian, bukanlah merupakan hal yang mudah. Suatu bentuk larangan misalnya (contoh: orang tua melarang anaknya untuk bermain di jalan), yang sebetulnya merupakan perwujudan rasa sayang orang tua terhadap anak, apabila tidak dikomunikasikan dengan benar, akan dipersepsikan sebagai suatu hal yang negatif oleh anak. Oleh karena itu pengenalan terhadap kebutuhan emosional anak dan cara pemenuhan kebutuhan yang benar, sangat diperlukan untuk meletakkan dasar-dasar kepribadian yang sehat pada seorang anak, sekaligus untuk membentuk suatu hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak.
Tujuh Macam Kebutuhan Emosional Anak
Linzer (dalam Goodman, 1959) menyebutkan bahwa ada tujuh macam kebutuhan emosional anak yang paling mendasar, yaitu kebutuhan akan: (1) cinta; (2) penerimaan; (3) rasa aman; (4) perlindungan--kebebasan; (5) tuntunan beragama; (6) bimbingan, dan (7) pengendalian. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan diuraikan lebih lanjut mengenai kebutuhan-kebutuhan tersebut:
Cinta
Cinta merupakan dasar dari perkembangan anak. Setiap anak butuh merasakan bahwa orang tuanya mencintai dan menginginkannya. Wujud cinta dalam kehidupan sehari-hari antara lain ditunjukkan dengan ungkapan kata-kata, seperti panggilan "sayang" kepada anak, ungkapan perilaku seperti memeluk, menggendong, atau ungkapan berupa perhatian terhadap anak.
Penerimaan
Setiap anak membutuhkan keyakinan bahwa orang tua mereka menerimanya seperti apa adanya, menerima tidak hanya bila dia bertindak sesuai dengan keinginan orang tua mereka, tetapi setiap saat. Anak akan merasa diterima bila orang tua dapat menghargai jerih payahnya dan tidak menuntut yang berlebihan kepada anak.
Rasa aman
Setiap anak ingin merasakan bahwa rumah mereka merupakan tempat yang aman, bahwa orang tua mereka mampu menciptakan suasana hati yang tenang dan tenteram, bahwa orang tua mereka siap menjaga, khususnya di saat mereka menghadapi masalah atau menghadapi situasi yang baru.
Perlindungan -- kebebasan
Setiap anak menginginkan agar orang tuanya menjaga dan memberikan perlindungan dari segala macam bahaya, membantunya pada saat anak menghadapi sesuatu yang baru atau sesuatu yang menakutkan. Tetapi di samping itu anak juga menginginkan agar orang tua memberikan kebebasan kepada mereka dalam menemukan hal-hal baru, dan dalam melakukan segala sesuatu bagi dirinya sendiri, sehingga tumbuh rasa percaya dirinya. Kedua unsur ini harus diberikan secukupnya saja dan harus seimbang.
Tuntunan beragama
Setiap anak membutuhkan tuntunan dalam hidup beragama, agar dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai yang benar, karena dalam agama sudah ada hukum-hukum moral yang mengatur semua yang ada. Adalah tugas orang tua untuk "menghadirkan" Tuhan dalam kehidupan anak-anaknya dan dalam memberikan
Lihat halaman VIII kol. 4
Sumber: Suara Karya, 11 November 1994
Sabtu, 01 Maret 2025
Selasa, 25 Februari 2025
Menguak Kehidupan Klub Malam Jakarta Era Ali Sadikin
![]() |
Gambar screenshot dari Ipusnas. |
Minggu, 02 Februari 2025
Korban Dua Keganasan
Banyak Dibuka
-
Sepenggal suasana di Kamisan FLP Bandung, 16/02/12 Ada suatu masa di mana saya mengoleksi fiksi islami terbitan DAR...
-
“ Du ” (“ You ” dalam bahasa Inggris) adalah lagu yang dibawakan oleh Peter Maffay, seorang musisi Jerman. Lagu ini menjadi hit terbesar d...
-
Saya mendengar tentang film ini pertama kali dari teman saya. Setelah melihat trailernya di Youtube, saya merasa agak tertarik. Tetapi keter...
-
Mereka pernah (terlihat) rukun pada suatu waktu. Terekam dalam lembaran-lembaran foto yang lengket menempel pada sebuah album foto. Luth...
-
Asana mah ieu teh shelter bikebdg paranti parkir sapeda. Ka marana atuh bray? foto diambil seminggu sebelum pemilihan walikota Bandung ...
-
Entah kenapa Rieka ingat nama itu. Ardian Hayyra Aldifian. Atau Ardian Hayyra saja ternyata, kalau di Facebook. Rieka mengarahkan kursor k...
-
Manda tahu tentang Ardian Hayyra dari guru les pianonya—ia pernah les sekitar setahun waktu ia SD. Usai les, Manda menunggu dijemput bapakny...
-
Bibi (2) Seorang tetangga mendatangi rumah pada suatu sore. Salah satu lubang hidung anaknya disumbat tisu. Memar mewarnai pelipis dan ...
-
Hari ini adalah hari yang terbuang Yang semula kuanggap gemilang hanyalah rangkaian aib yang mengiang Malu 'ku 'tuk memindai ul...
-
Penyusun : Pusat Data dan Analisa Tempo Penerbit : TEMPO Publishing, 2022 EISBN : 978-623-05-1803-4 (PDF) Buku ini memuat artikel-artikel da...
Pembaruan Blog Lain
-
Beef Steak ala Amore - Jingga Bumi Han Nova 1458/XXVIII 1 – 7 Februari 2016 Kamu di mana? Itulah pesan yang pertama kali muncul saat… Read more Beef Steak ala Amore4 hari yang lalu
-
The Moneyless Manifesto: Asuransi (Mark Boyle, 2012) - Asuransi, apa pun bentuknya, merupakan salah satu pilar ekonomi moneter. Tanpa asuransi, seluruh bangunan finansial akan runtuh dalam semalam. Asuransi i...1 minggu yang lalu
-
Penyerbuan Lapangan Andir di Bandung - Sebetulnya dengan mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, orang asing yang pernah menjajah harus sudah angkat kaki. Tetap...2 minggu yang lalu