Selasa, 30 November 2010

Luasnya Dunia Remaja


Judul : Kematian Donny Osmond, Kumpulan Cerita
Pengarang : Seno Gumira Ajidarma
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama

Saya mengimpikan bisa membuat cerita remaja dengan gaya sastrawi namun sarat makna. Suatu literatur alternatif yang tak merendahkan kapasitas intelektual remaja. Apalah, asal bukan melulu asmara. Sampai saya menemukan sebuah buku yang dijamin lain. Ini buku sastra tentang remaja. Yang nulis Seno Gumira Ajidarma. Ada komiknya, banyak gambar, plus resep otak-otak. Nah, bingung kan? Ups, saya sudah mengutip kalimat di sampul belakang nih.

Kiranya saya butuh waktu kurang dari dua jam untuk menamatkan kumpulan cerita ini. Kumpulan cerita tentang remaja dari mata seseorang yang sudah bukan lagi remaja. Bukan orang biasa pula. Seno Gumira Ajidarma adalah seorang yang suka menulis tentang satu hal yang saya minati, yaitu komik. Kalau tak salah dia juga yang mengarang Kematian Paman Gober—sebuah cerpen yang belum pernah saya baca, namun saya tahu garis besar ceritanya seperti apa dan itu memuat hal lain lagi yang saya suka: satir.

Lewat kumpulan cerita ini, Om Seno menunjukkan bahwa dunia remaja memang begitu luasnya—bukan hanya dari kalangan konsumen teenlit mainstream saja. Pasangan yang make out di tepi pantai sejauh 687 km dari rumah mereka, ballboy di lapangan tenis sebuah sport center, cowok yang kesengsem berat sama film Basic Instinct, anak jalanan, hingga cewek yang terjebak di lorong waktu maupun di pegunungan gamping—mereka juga remaja! Mengapa jarang teenlit yang mengangkat kehidupan mereka?

Satu hal yang membuat saya mengagumi hingga mengidamkan profesi wartawan—sebagaimana Om Seno—ialah karena dengan menjadi wartawan saya bisa keluar dari cangkang saya dan mengalami sendiri betapa dunia begitu luasnya. Seperti yang Johan katakan dengan Astari dalam Keroncong Asmara,

“Kalau bisa ia jadi wartawan.”
 “Lho kerjaan itu memperluas wawasan, tidak sempit di bidangnya sendiri terus.”
“Pokoknya harus jadi manusia, bukan mesin.”
“Wartawan, kalau perlu jadi seniman sekalian, biar kreatif.” (hal. 13-14)

Kalimat-kalimat yang amat menggoda, Om, hehe…

Karena Om Seno juga wartawan, maka saya merasa bahwa apa yang ia tulis bukan sekedar rekaan melainkan berdasar hasil observasi dan wawancara pada pelaku atau orang-orang terkait—di dunia nyata, tentu. Penuturannya terasa mendalam. Inilah satu alasan lain mengapa saya kira jadi wartawan begitu menggoda ialah karena profesi tersebut kiranya amat mendukung kepengarangan.

Diterbitkan tahun 2001, sebagian cerita merekam kehidupan remaja tahun 90-an. Kebetulan baru beberapa waktu lalu saya menonton film Ruma Maida, mengunduh lagu-lagunya Rumah Sakit dan Singiku serta ingin kembali menjadi anak TK. Beberapa waktu sebelumnya malah saya menyimpan file dari Kaskus yang seorang teman tautkan di Facebook, judulnya, “110 Gaya ABG Tahun 90-an.” Saya sedang ingin main ke zona 90 dan apa yang saya dapatkan seakan mendukung saya untuk itu. Apa-apaan ini, efek The Secret?

Keroncong Asmara dan Rina Bunting memuat tema yang agak klise saking kerapnya dimediakan: remaja yang “melakukan” padahal belum menikah. Bandana adalah tentang bagaimana seorang miskin bisa membuat seorang kaya menderita—saya suka, menyentuh! Cerita untuk Y & L ialah tentang sepasang anak yang mengambili bintang dan bulan, wew, mustahil tapi romantis pokoknya. Ritchie Blackmore membuat saya merasa jadi lebih memahami dunia cowok—bonus lirik-lirik lagunya Deep Purple pula. Farol dan Fitri mengingatkan saya pada sinetron Cinta Fitri. Aku Anak Jalanan—ini loh, yang membuat kumpulan cerita ini jadi ada resep otak-otaknya. Tokoh ibu dalam Big Boss membuat saya tertawa karena kalimatnya, “Mengeluarkan uang empat ratus ribu untuk sepatu itu tidak sopan, tidak menjaga perasaan orang kecil, ngerti nggak.” Sukab Ingin Jadi Tentara meyakinkan saya bahwa sosok manusia “sempurna” itu memang ada. Kematian Donny Osmond membuat saya jadi penasaran apakah korban tawuran pelajar tahun 1996 yang bernama Donny Osmond itu benar-benar ada. Seorang Wanita Memetik Gitar dan Dan Perempuan Itu Menjadi Bintang adalah cerita yang kurang remaja, menurut saya. Duaribusatu, pernah dimuat di Kawanku, merupakan cerita ngaco nan kocak di mana Tom Cruise jadi sopir mikrolet. Ratri Murid Nomor Satu adalah suara hati seorang gadis berambut merah dari pegunungan gamping—namun tak dijelaskan mengapa ia bisa sampai berbeda dari teman-temannya.

Yang saya herankan adalah mengapa nama Sukab dan Ratri begitu kerap disebut. Nama Ratri muncul di Big Boss, Sukab Ingin Jadi Tentara, dan tentu saja Ratri Murid Nomor Satu. Sedang nama Sukab, saya tahu Om Seno punya buku lain dengan judul yang memuat nama tersebut. Entah apa arti dari sang nama.

Teenlit. Teen Literature. Bacaan tentang remaja. “Untuk” rasanya tak tepat menggantikan “tentang” karena remaja bisa membaca tentang apa saja, bahkan apa yang tidak khusus di”untuk”kan buat mereka. Tak sedikit orang berstigma teenlit adalah bacaan ece-ece yang kurang memberdayakan. Remaja yang mengaku bercita rasa tinggi mungkin akan lebih memilih bacaan tentang ranah umur lainnya untuk dilahap. Dan saya kira masih sedikit bacaan tentang remaja yang akan remaja-yang-mengaku-bercita-rasa-tinggi lirik. Jika diperbanyak, bukankah itu akan sangat membantu bagi para remaja untuk dapat lebih mengenali dunia mereka dan menentukan di mana posisi mereka—bukankah itu yang paling mereka cari?

HIDUPLAH SASTRA REMAJA!

2 komentar:

  1. Waah! Susah sekali nyari buku ini sekarang!

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kang, aku juga ga pernah liat buku ini di mana-mana, aku nemunya cuman di balai bacaan srigunting jogja.

      nuhun nya kang udah mampir. :)

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...