Alkisah, seorang calon mahasiswi berprestasi UNPAD bernama Juhe harus mengerjakan sebuah karya tulis ilmiah (selanjutnya KTI). Untuk melengkapi KTI-nya itu, dia meminta seorang kawan SMA-nya untuk membikinkan komik (strip). Wah, rupanya terakhir kali kawan SMA-nya itu berlaga dalam dunia perkomikkan sudah cukup lama--sejak erupsi Merapi tahun lalu! Namun itu tidak membuatnya lupa bagaimana cara mengomik. Inilah yang harus dipersiapkan:
Dari segi ukuran, LKJ amat efisien untuk menggambar komik strip. Tentu saja yang digunakan adalah bagian putihnya! LKJ bisa didapat secara cuma-cuma kalau orangtuamu seorang guru.
2. Pulpen STANDARD AE-7
Pilihlah yang tidak mblebler. Bisa FINE atau ALFA TIP 0.5. Ini adalah jenis pulpen favorit para mahasiswa!
Selain dua alat utama di atas, diperlukan juga beberapa alat tambahan antara lain pensil, penghapus, penggaris, spidol hitam, dan tipe-X. Penggaris digunakan sebagai alat bantu untuk membuat panel sedangkan pensil untuk bikin sketsa, ya panel, ya isi panel. Sekeliling panel ditebalkan terlebih dulu dengan spidol hitam. Baru deh enak untuk mencorat-coret bagian dalamnya. Sketsa yang telah dibuat kemudian ditebalkan oleh pulpen. Kalau salah menggurat, tipe-X pun bekerja. Dalam komik ini si kawan SMA cukup banyak menggunakan tipe-X...
Setelah bagian putih LKJ kelar digambari, yang harus dilakukan selanjutnya adalah mencari pemindai gratis. Karena si kawan SMA tidak berada di rumahnya sendiri, dia nebeng Lab Biometrik kampusnya ("terima kasih, Pak Bambang... :D", kata si kawan SMA). Setelah dipindai, komik diedit dengan menggunakan Paint karena si kawan SMA tidak tahu cara menggunakan aplikasi lainnya... Komik diubah formatnya jadi monokrom. Itulah yang dilakukannya juga pada diari grafis yang dia buat saat erupsi Merapi tahun lalu.
Si kawan SMA pun menggambar mulai dari sekitar pukul delapan malam hingga satu pagi. Yah, meski gambarnya kayak anak TK, setidaknya dia sudah mencoba...
Ini komiknya yang pertama...
Dan ini yang kedua...
Versi 1:
Versi 2:
Sebenarnya si kawan SMA masih punya satu konsep komik lagi. Namun daya matanya sudah melemah. Akhirnya dia tidur.
Keesokan paginya, si kawan SMA menghadiri kuliah. Bukannya mendengarkan dosen bicara, dia malah menyelesaikan komiknya yang satu lagi itu. Komik yang ini selesai tidak lama setelah kuliah usai.
Versi 1:
Versi 2:
Diskleimer: itu yang panel 3 dalam komik 3 versi 2 merupakan versi monokrom dari lukisan The Scream-nya Edvard Munch--lukisan favorit si kawan SMA.
Dengan demikian, selesailah tugas si kawan SMA. Dia lega karena telah membantu temannya yang akan melawat ke Jerman selama 20 hari sejak 7 Mei mendatang. Semoga lancar, hati-hati di jalan, ya, Ju... Dan selamat ganti umur hari ini, moga Allah SWT selalu membimbingmu ke jalan yang benar, amiiin... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar