Selasa, 11 Juni 2013

Tikus yang Besar

Alexander si Tikus bangga. Ia memiliki nama yang panjang. Dan ia memiliki bayangan yang besar, ia bahkan dapat menakuti seekor gajah!

Ellie si Gajah baru saja menerima sebongkah besar keju untuk hadiah ulang tahunnya. Alexander sangat menginginkannya, maka ia membuat rencana. Ia akan menakut-nakuti Ellie dengan bayangannya.

Alexander berhasil menjalankan rencananya. Ellie lari terbirit-birit. Alexander pun mendapatkan keju tersebut, melahapnya bulat-bulat. Keju itu terlalu besar baginya, sehingga ia mati lemas karena kekenyangan. Tamat.

Pesan moral: Mengambil hak orang lain dengan cara menipu dan menghabiskannya sendirian akan menyebabkan kematian, karena keserakahan merupakan salah satu dari 7 Dosa Mematikan.

(II)
Alexander si Tikus bangga. Ia memiliki nama yang panjang. Dan ia memiliki bayangan yang besar, ia bahkan dapat menakuti seekor gajah!

Ellie si Gajah baru saja menerima sebongkah besar keju untuk hadiah ulang tahunnya. Alexander sangat menginginkannya, maka ia membuat rencana. Ia akan menakut-nakuti Ellie dengan bayangannya.

Alexander berhasil menjalankan rencananya. Ellie lari terbirit-birit. Alexander pun mendapatkan keju tersebut, melahapnya bulat-bulat. Ia makan sampai tidak bisa bergerak lagi.

Sementara itu, Ellie yang sudah berhenti lari, dan beristirahat sejenak hingga tidak terengah-engah lagi, penasaran akan bayangan hitam-besar yang membuatnya ketakutan tadi. Makhluk apakah itu? Rasa takut Ellie pun dikalahkan oleh rasa penasaran. Ia mengendap-endap ke tempatnya semula, di mana ia meninggalkan kejunya. Keju itu telah termakan sebagian. Di baliknya ia menemukan Alexander yang sedang berbaring kekenyangan. Rupanya ada tikus di balik keju. Ellie pun geram. Dengan telapak kakinya yang besar dan datar, ia menginjak-injak tubuh Alexander sampai remuk, sampai keju yang telah setengah tercerna di dalam tubuh tikus itu muncrat keluar lewat celah-celah yang ada. Alexander tewas seketika. Dan Ellie pun mendapatkan kembali kejunya. Tamat.

Pesan moral: Rasa penasaran dapat membunuh seekor tikus. Tikus mencuri dalam kedok bayangannya yang besar. Koruptor mencuri dalam kedok orang berpendidikan #AlangkahLucunya(NegeriIni).


Cacatan: Aku mengarang fabel ini dengan bantuan dari Funny and Fabulous Prompt – 50 Reproducible Story Starters to Get Them Writing and Loving It! (Richie Chevat, 1998, Scholastic Teaching Resources, bisa diunduh di mari), jadi aku tinggal melanjutkan kalimat-kalimat pembuka yang telah disediakan. Selain itu menulis fabel tidak seperti menulis cerita pendek ala A & P yang bertaburan detail, melainkan sekadar garis besar saja. Usai mengarang, aku merasa seperti James Thurber. Ia seorang pengarang dari Amerika Serikat yang suka menulis cerita dengan gaya fabel, dan diakhiri dengan pesan moral yang humoris. Contoh fabel karya James Thurber bisa dilihat di mari.




written as suggested in Literature: An Introduction to Fiction, Poetry, and Drama – Sixth Edition (XJ Kennedy and Dana Gioia, Harper CollinsCollegePublishers) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...