Sabtu, 16 Maret 2013

Monkey See, Monkey Do



http://www.badrafineartgallery.com/traditional_images/IMG_0738l.jpg

Hari ini, dalam perjalanan ke sekolah, aku melihat sekelompok monyet liar! Aku melambai. Mereka melambai balik. Aku menjulurkan lidahku. Mereka menjulurkan lidah mereka. Aku mulai berlari. Mereka mulai berlari, juga. Lalu aku berhenti. Mereka juga berhenti. Beberapa orang memerhatikan kami. Aku lanjut berjalan dengan kepala menunduk. Aku tak tahan untuk menoleh, mencari-cari. Para monyet itu juga sedang berjalan mengikutiku! Kepala mereka celingukan, seperti kepalaku semula. Tatapan beberapa di antara mereka tertuju padaku, di tengah aksi mereka mengikuti tingkahku. Uuh… Kepalaku beralih lagi ke depan. Apakah mereka akan mengikutiku sampai ke sekolah? Langkahku berhenti, demikian suara yang dihasilkan oleh tapak kaki mereka. Jantungku berdebar, tengkukku dingin. Nah. Kali ini aku tidak tahu apakah mereka mengalami juga. Prot. Ups. Tuh. Kalau gugup aku bakal kentut! Bau! Aku pun berjalan lagi dengan pelan, menjauh dari aroma kentutku sendiri. Tidak lama terdengar PROT yang ramai di belakangku, sampai-sampai aku bergidik. Aku menoleh lagi. Wah. Bahkan ada di antara mereka yang sampai cepirit—busiat! Aroma busuk yang luar biasa sekonyong-konyong memerangkap penciumanku. Beginilah kalau monyet kentut berjamaah! Ah sudahlah. Kulanjutkan perjalananku ke sekolah. Aku harap mereka berhenti mengikutiku. Hai, temukanlah orang lain yang lebih patut untuk ditiru, Monyet-monyet! Aku berusaha untuk tidak mengacuhkan mereka, sampai aku memasuki kelasku. Tatapan para teman sekelasku memberitahuku, monyet-monyet itu masih mengikutiku. Hah… Aku berusaha untuk terus tidak memedulikan mereka. Bel berbunyi. Guru memasuki kelas. Saat kami memberi salam untuk guru, para monyet itu turut meracau. Mereka merebut buku dan alat tulis para teman sekelasku saat aku mulai mencatat penjelasan guru di papan tulis.

Saat jam istirahat, para monyet itu akhirnya pergi.

Mereka datang lagi ke sekolah keesokan hari, dengan buku dan alat tulis mereka sendiri. Entah dari mana mereka mendapatkan seragam. Sepertinya sejak pengalaman yang kemarin mereka jadi tahu kalau sekolah itu penting.


15 menit lebih. sekadar ngerjain latihan dari Funny & Fabulous Story Prompts - 50 Reproducible Story Starters To Get Them Writing and Loving It! (Richie Chevat, 1998, Scholastic Teaching Resources), bisa diunduh di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...