Selasa, 07 Februari 2012

Bertindak Seolah Ala Debra




Debra itu centil. Dia telat sampai sekolah karena “dandannya agak lama” plus macet dan dia menolak dihukum lari. Kulitnya nanti hitam, kusam, kering, dan seterusnya, padahal dia baru luluran kemarin. Dia juga takut kecapekan sehingga tidak bisa belajar. Debra hendak mencetuskan Yayasan Pembela Hak Wanita Dari Kekejaman Pak Toto—orang yang hendak menghukumnya tadi. Namun kemudian Sita mengingatkan Debra, sekaligus bikin saya kecele, “Ya ampun Deb… Tapi lo kan cowok! Ha-ha-ha…” Nama asli Debra adalah Deddy Brawijaya.
 
Tingkah feminin Debra melebihi teman-teman ceweknya. Selain dandan, dia juga suka jalan ke mal, merumpi, dan ke salon untuk potong rambut, creambath, facial, manicure, dan la la la. Debra juga sedang mengikuti kursus acting. Dia mau casting film.


Cerita ini terjadi di halaman 83-85 Kawanku no. 29/XXXIV (10-16 Januari 2005) dan merupakan karangan Rahajeng Putri Hapsari. Narasi dan dialog yang mengisinya begitu encer bak sinetron sekaligus mengingatkan saya kalau memang begitulah dunia remaja. Simpel dan mengalir. Lucu.


Namun suatu hari, Debra datang ke sekolah dengan penampilan dan pembawaan berbeda. Seragamnya tidak lagi agak ketat, gayanya jadi “cool”, potongan rambutnya khas cowok, suaranya juga jadi suara cowok, nongkrongnya pun bareng teman-teman cowok, dan dia tidak ingin dipanggil Debra lagi melainkan Deddy.
 
Dia juga selalu menghindar tiap teman-teman ceweknya mau menginterogasi. Apa daya, Debra harus dijebak. Dan mengakulah Debra.


Dan sama sekali tidak disangka kalau muatannya akan begitu mengena


“Gue sebenarnya ikut… cas… ting… film. Casting-nya, sih, masih lama. Cuma kata guru acting gue, kalau mau dapat peran di film itu, gue harus latihan dari sekarang. Makanya gue jadi berubah kayak gini… jadi cowok,
 
“…Produsernya lagi cari pemeran cowok yang cool banget buat jadi pemeran utama! Dan gue pikir, gue bisa!
 
“…awalnya, gue begini untuk persiapan casting. Tapi, lama-kelamaan, gue merasa, jadi cowok itu enak. Enggak usah ribet mikirin dandanan, enggak ngerumpi. Dan ternyata asyik banget nongkrong bareng cowok-cowok sekolah kita, lho!”


Maka Debra eh Deddy pun kembali pada kodratnya. Alhamdulillah.

Apa yang dilakukan DB merupakan implementasi satu dari 20 trik jadi remaja asyik ala Jack Canfield dan Kent Healy, yaitu, Prinsip 9: BERTINDAK SEOLAH.

Bertindak seolah berarti menetapkan tujuan di mana kamu berpikir bahwa kamulah orang yang tepat untuk mewujudkannya. Bertindak seolah bisa pula berarti berpura-pura, tapi janganlah melihatnya sebagai upaya mengelabui atau wujud kesombongan, melainkan upaya untuk mendekatkan diri pada apa yang ingin kita raih.

Kalau kamu ingin jadi desainer, kamu bisa coba mendekati desainer yang kamu kagumi dengan mengajaknya berbincang saat kebetulan bertemu dengannya di kafe. Kalau kamu ingin jadi pembawa acara, kamu bisa pura-pura mewawancarai temanmu seolah dia tokoh terkenal. Kalau kamu ingin jadi jurnalis, kamu bisa mengasah kemampuan dengan berpartisipasi dalam jurnalisme warga. Kalau kamu ingin jadi ibu rumah tangga yang baik, berusahalah bangun pagi, memasak untuk keluarga, dan membersihkan rumah.

Sekadar gagasan, kamu juga bisa bikin acara bersama teman-temanmu di mana kalian datang sebagai siapa kalian kelak.

Bertindak seolah berarti menjaga hasrat tetap menyala, bahkan makin menggelora, dengan membawa diri selangkah lebih maju lewat cara berpikir seperti, berbicara seperti, berbusana seperti, bertindak seperti, dan merasa seperti orang yang kamu perlukan untuk menghidupkan impian kamu. (hal. 150)

Sebelum mengaplikasikan prinsip ini, sekiranya kamu telah sadar untuk bertanggung jawab 100% atas kehidupanmu, yakin bahwa itu mungkin, lalu memutuskan apa yang kamu inginkan dan tahu alasan keberadaanmu. Lihatlah yang terbaik untuk jadi yang terbaik, lepaskan kekuatan untuk menentukan tujuan, jangan lupa rem, lihatlah apa yang kamu inginkan, lalu dapatkan apa yang kamu lihat itu.

Setelah kamu coba untuk bertindak seolah, semakinlah mencondongkan diri padanya, bersedia menghadapi rasa takut secara langsung, bersedia membayar harganya, terus minta!, dan tolak penolakan! Gunakan masukan sebagai jalan untuk maju dengan cepat dan berhentilah bergaul dengan kalkun melainkan terbang tinggi bersama elang. Catat kesuksesanmu dan tingkatkan. Lalu tunjukkan performa dengan gigih lewat cara memusatkan perhatian pada imbalan yang akan kamu raih. Berikan yang terbaik untuk jadi dirimu yang terbaik. Dan terakhir, mulailah sekarang… lakukan saja!


Sumber:
Canfield, J. dan K. Healy. 2009. The Success Principles for Teens – 20 Trik Jadi Remaja Asyik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Banyak Dibuka

Pembaruan Blog Lain