Kamis, 13 Juli 2023

Atikan Basa Sunda Jilid 1C Pikeun Murid SD Kelas 1 Caturwulan 3

Penyusun : Drs. Yahya Sudarya, Drs. Ano Karsana
Cetakan kedua, Mei 1996 (Edisi Revisi)
Penerbit : PT. Sarana Panca Karya, Bandung

Seperti di buku-buku sebelumnya, ada empat pelajaran dalam buku ini. Tema dari keempat pelajaran itu pada umumnya menyangkut lingkungan. Pelajaran pertama mengenai lingkungan tempat belajar, yakni sekolah. Pelajaran kedua, lingkungan tetangga. Pelajaran ketiga, menyayangi satwa (lingkungan alam). Pelajaran keempat, memelihara kesehatan yang secara otomatis berkaitan dengan merawat kebersihan lingkungan walaupun dalam buku ini lingkungannya adalah lingkungan mikro yang berupa mulut, tepatnya gigi.

Pelajaran 1

Dalam pelajaran ini ada pengenalan kosakata menyangkut kekebunan, yaitu:

kebon = lahan pikeun pepelakan (lahan untuk tanam-tanaman)
leunca = buah buleud jiga kaleci (buah yang bulat seperti kelereng)
bawang = bawang beureum, keur samara (bawang merah penuh gairah)
lembok = hejo, subur (hijau, subur)
ngurus = miara (mengurus sama dengan memelihara)
taman = lahan pikeun melak kekembangan (lahan untuk menanam bunga-bungaan)

Sepintas, "kebun" dan "taman" seperti memiliki pengertian yang sama. Namun dari pelajaran kosakata di atas, juga setelah saya mengecek pengertian dalam bahasa Indonesia di aplikasi KBBI V, rupanya kebun cenderung pada produksi tanaman pangan sedangkan taman untuk keindahan.

Kemudian ada pengenalan istilah waktu seperti:

burit = sore-sore, deukeut ka magrib (sudah mendekati waktu magrib)
isuk-isuk = mimiti bray beurang (ketika hari mulai terang)
tengah poe = panon poe keur aya di tengah (matahari sedang tinggi-tingginya)
teungah peuting = geus deukeut ka janari (sudah mendekati waktu subuh)
subuh = memeh bray beurang (sebelum hari mulai terang)

Dalam pelajaran ini juga ada contoh puisi berbahasa Sunda dengan judul "TUJUH BELAS AGUSTUS" serta lagu "EUNDEUK-EUNDEUKAN".


Pelajaran 2

Dalam pelajaran ini ada kosakata mengenai perhubungan sehari-hari serta nama-nama alat tajam.

peso raut = peso paranti ngaraut (pisau untuk meraut)
peso dapur = peso paranti saksak-siksik di dapur (pisau untuk mengupas, mengiris, dan sebagainya yang biasa digunakan di dapur)
peso rajang = peso paranti ngeureut bako (pisau untuk memotong)
bedog = paranti ngadeh (alat yang biasa digunakan untuk memangkas tanaman, misalnya di hutan)
arit = paranti ngala jukut (alat untuk memotong rumput)
silet = paranti ngurud janggot (untuk mencukur jenggot)

Kemudian diajarkan permainan tradisional "PACIWIT-CIWIT LUTUNG" yang diiringi dengan lagu.


Pelajaran 3

Pelajaran ini memperkenalkan nama-nama satwa berikut habitatnya (hutan dan desa) serta kepedulian terhadap ancaman kelestariannya, di antaranya burung (halaman 26-27). 

Bangsa manuk mah geus langka,
aya oge piit, galejra, jeung bondol.
Kitu oge kari saeutik,
da eta sok diboro jeung dibedilan.
Padahal sato teh loba mangpaatna
keur kahirupan jalma.
Lamun kabeh sato geus beak,
jalma oge bakal susah. 

Jenis burung sudah langka, 
ada juga burung pipit dan burung gereja.
Itu pun tinggal sedikit,
karena sering diburu dan ditembaki.
Padahal satwa banyak manfaatnya
bagi kehidupan manusia.
Kalau semua satwa sudah habis, 
manusia juga yang akan susah.

Kemudian ada pengajaran istilah yang berkaitan dengan satwa, pastinya. Di antara istilah tersebut ada yang berupa onomatope, yang menirukan suara atau gerakan satwa yang bersangkutan. 

anjing ngagogog
hayam jago kongkorongok
maung ngagaur
kukupu gegeleberan
embe ngaberele
kuda ngabret
manuk hiber
oray ngaleor

Kemudian diajarkan lagu berbahasa Sunda, "TRANG TRANG KOLENTRANG".


Pelajaran 4

Dalam pelajaran ini ada kosakata aktivitas, benda, dan keadaan yang berkaitan dengan merawat kebersihan gigi. Ada pula pengenalan beberapa anggota badan.

huntu = gigi
pipi = pipi
letah = lidah
ceuli = telinga

Pelajaran ini ditutup dengan lirik pupuh "magatru".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Banyak Dibuka

Pembaruan Blog Lain