Kenali musuhmu. Ia bernama: individualisme. Mari kita taklukkan.
in.di.vi.du.al.is.me n 1 paham yang
menganggap manusia secara pribadi perlu diperhatikan (kesanggupan dan
kebutuhannya tidak boleh disamaratakan); 2 paham yang menghendaki kebebasan
berbuat dan menganut suatu kepercayaan bagi setiap orang; paham yang
mementingkan hak perseorangan di samping kepentingan masyarakat atau negara; 3
paham yang menganggap diri sendiri (kepribadian) lebih penting daripada orang
lain.
Individualisme
bicara tentang aku, aku, dan aku.
… menghendaki kebebasan berbuat… terdengar
seperti liberalisme.
li.be.ral.is.me n 1 aliran
ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi
untuk berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur); 2 usaha
perjuangan menuju kebebasan.
… mementingkan hak perseorangan… jika kamu masih
lebih mementingkan hak daripada kewajiban, bisa jadi kamu adalah seorang
individualis.
in. di.vi.du.a.lis n 1 orang yang
tetap mempertahankan kepribadian dan kebebasan diri; penganut paham
individualisme; 2 orang yang mementingkan diri sendiri; orang yang egois.
Dari
pengertian mengenai individualisme dan individualis—yang saya ambil dari KBBI
elektronik—di atas, ada beberapa frasa yang saya soroti yaitu “mementingkan hak
perseorangan di samping kepentingan masyarakat atau negara” dan “menganggap
diri sendiri (kepribadian) lebih penting daripada orang lain” atau
“mementingkan diri sendiri”. Semua ini merujuk pada pengertian sebuah istilah
lain.
aso.si.al
a tidak bersifat sosial; tidak
mempedulikan kepentingan masyarakat
Kadang
sikap individualis diartikan juga sebagai kecenderungan seseorang untuk mengerjakan
suatu hal serba sendirian. Selama masih mengerjakan sesuatu sendirian, ia tidak
akan meminta bantuan orang lain. Kadang kita menyebut orang seperti ini dengan
“mandiri” atau “independen”, meski keduanya memiliki pengertian yang lain lagi.
Bagaimana
mengenali gejala individualisme? Simak lirik berikut ini. Jika kamu merasa itu
mewakili hidupmu, boleh jadi kamu seorang individualis.
when
I was young I never needed anyone/
and making love was just for fun/ those days are gone/ living alone I think of
all the friends I’ve known/ but when I dial the telephone/ nobody’s home/ all
by myself/ don’t wanna be/ all by myself anymore/ all by myself/ don’t wanna live/
all by myself anymore/ hard to be sure sometimes I feel so insecure/ and
love so distant and obscure/ remains the cure/ (Eric Carmen –
All by Myself)
Lirik
berikut ini memberi gambaran yang lebih gamblang.
help, I need somebody/ help, not just anybody/ help, you
know, I need somenone/ help/ when I was
younger, so much younger than today/
I never needed anybody’s help in any way/ but now these days are gone, I’m
not so self assured/ now I find, I’ve changed my mind, I’ve opened up the
doors/ help me if you can, I’m feeling down/ and I do appreciate you being
‘round/ help me get my feet back on the ground/ won’t you, please, please help
me?/ and now my life has change in, oh, so many ways/ my independence seems to
vanish in the haze/ but every now and then
I feel so insecure/ I know that
I just need you like I’ve never done before/ (The Beatles – Help)
Saya
tebalkan kata-kata yang serupa di antara kedua lirik tersebut. Kesimpulannya
sebagai berikut: ketika aku masih muda,
aku tidak pernah membutuhkan siapapun, akibatnya sekarang aku merasa sangat gelisah.
Jadi,
kata mereka yang menyanyikan lagu ini, mumpung masih muda, jangan sampai tidak
pernah membutuhkan orang lain. Dengan membutuhkan seseorang, hidup seseorang
itu bakal lebih berarti—setidaknya bagi yang membutuhkan—meski bisa pula ia malah
merasa disusahkan. Sebagai contoh,
A
: “hidupmu berarti bagiku karena aku bisa mendapat tumpangan untuk pulang.”
B
: “kamu menyusahkanku karena selalu minta tumpangan.”
…tapi
bisa juga…
A
: “aku membutuhkan dia karena dia bisa menghiburku dengan kelakuan anehnya.”
B
: “aku merasa memiliki arti dalam hidup ini karena bisa membuat orang lain
melupakan kesedihannya.”
Bagaimanapun
contohnya, sesal itu tak berguna. Begitupun sekadar meratapi nasib atau
meraung-raung minta tolong. Seperti lirik di bawah ini. Ketika kita menyadari
ada sesuatu yang perlu diperbaiki dari diri kita, lakukanlah.
bila kumerenungkan segala/ yang tlah kuperbuat/ hanya demi
seorang/ dialah diriku/ ternyata hasil karya/ jerih payah yang dapat
kusembahkan/ hanya demi seorang/ dialah diriku/ kualihkan perhatian/ yang
terbenam di hatiku/ memikirkan kepentingan yang lain/ bila kau mengerti/
kumencari tempat tuk berpijak/ bila kau mengerti/ tiadakah di antara sekian banyak
peranan/ tuk menjadi tempatku berpijak (Chaseiro – Tempat Berpijak)
Lirik
di atas sebetulnya tidak hanya memberi dorongan untuk mengurangi sikap
individualis, tapi juga mengangkat sisi positif dari paham tersebut. Mari kita
lihat lagi satu pengertian dari individualisme.
…manusia secara pribadi perlu diperhatikan (kesanggupan dan
kebutuhannya tidak boleh disamaratakan)…
Seorang
kenalan pernah menerbitkan sebuah kutipan dari Einstein di Facebook yang
kira-kira begini bunyinya:
“Setiap
orang itu jenius. Namun jika kamu memaksa seekor ikan buat memanjat tebing, selamanya
dia bakal berpikir kalau dia bodoh.”
Jadi
untuk membuat seekor ikan berpikir kalau dia cerdas, cemplungkanlah ikan itu di
air yang sesuai habitatnya. Cemplungkanlah ikan mas di kolam air tawar, bukan
di laut.
Begitu
pula yang lirik itu sampaikan. Sebaiknya kepentingan yang lebih besar
didahulukan daripada kepentingan diri sendiri, namun itu disesuaikan dengan kesanggupan dan kebutuhan individu. Ingatlah
teori kebutuhan Maslow yang menjadi patokan bagi manusia untuk merasa sebagai
manusia seutuhnya.
Seperti
ikan, dia hanya bisa berpijak di air, bukan di tebing. Dan di dunia yang luas
ini, ada begitu banyak cara untuk menjadi insan yang bermanfaat. Tidak asal
bermanfaat, tapi juga bisa menjadi tempat bagi kaki kita untuk berpijak. Kita
tidak akan bisa berpijak dengan baik kalau ukuran sepatu kita kekecilan. Supaya
bisa berpijak dengan enak, kita harus mencari ukuran sepatu yang pas. Bahkan
jenis sepatu pun harus disesuaikan karena kita tidak mungkin mendaki gunung
dengan sepatu hak tinggi.
Sebagaimana
keseimbangan ekosistem perlu dijaga agar tak menimbulkan bencana alam, maka antara
kepentingan individu dengan kepentingan bersama pun perlu diseimbangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar