Senin, 25 Agustus 2014

Seandainya Saya Guru Bahasa Indonesia

Saya akan meminta murid-murid saya membuat jurnal pembacaan. Di buku tulis saja. Setiap habis membaca suatu buku, mereka harus menuliskan pengalaman pembacaan mereka di jurnal tersebut. Minimal satu halaman, dan sebaiknya bukan sekadar menyalin sinopsis di sampul belakang apalagi hasil pembacaan orang lain di internet. Pada saat pelajaran Bahasa Indonesia, jurnal itu dikumpulkan dan saya akan memberinya paraf sebagai tanda bahwa saya selalu mengeceknya. Saya akan bilang pada mereka bahwa jumlah buku yang dibaca serta isi pembacaan mereka terhadap buku-buku itu akan menjadi salah satu aspek yang menentukan nilai rapor. Dengan cara ini saya berharap akan lahir para pembaca yang pandai mengapresiasi alih-alih para penulis yang tidak terbiasa membaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Banyak Dibuka

Pembaruan Blog Lain

  • Tempo Nomor 20/XXXI/15 – 21 Juli 2002 - ISSN : 0126-4273 Rp 14.700 Dalam edisi ini, sedikitnya ada 3 kumpulan artikel yang menarik buat saya. Yang pertama adalah… Read more Tempo Nomor 20/XXXI/1...
    4 minggu yang lalu
  • Berkata Tidak - Aku dapat berkata tidak. Ketika aku masih anak-anak, aku takut berkata tidak. Aku melihat orang tuaku menyurutkan cinta dan perhatian mereka bila aku tidak...
    1 tahun yang lalu
  • Tentang Stovia - Tulisan berjudul "Stovia yang Melahirkan Kebangsaan" (*Kompas*, 28/5) telah menyadarkan kita tentang arti penting nilai-nilai kebangsaan yang dibangun para...
    6 tahun yang lalu