Jumat, 25 Oktober 2019

[#90anBanget] Rezeki Nomplok Telepon Umum

MASYARAKAT pemakai telepon umum secara tidak sadar telah menyubsidi PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Hal ini diketahui dari jumlah pulsa telepon umum dibandingkan dengan jumlah koin yang masuk.

Tahun 1992 Telkom menghitung penerimaan dari sektor telepon umum sebanyak Rp 52,4 miliar, sedangkan pulsa yang digunakan hanya 641,7 juta. Jika tarif satu pulsa adalah Rp 50, penjualan pulsa lewat telepon umum mestinya sekitar Rp 32 miliar.

Lalu kelebihan Rp 20 miliar itu dari mana? Menurut juru bicara Telkom, Doddy Amarudien, uang kelebihan itu berasal dari ketidaktahuan masyarakat konsumen.

Menurut Doddy, kebanyakan orang diperkirakan bicara 1 pulsa. Kalau dia membayar Rp 100, mestinya dia mendapat uang kembalian Rp 50. Sialnya, Telkom belum mempunyai alat pembayar uang kembalian. Namun, orang bisa menggunakan telepon lagi untuk 1 pulsa dengan memutar nomor lain tanpa perlu memasukkan koin baru. "Sisa 1 pulsa ini yang umumnya tidak digunakan," kata Doddy.

Jumlah telepon umum di Indonesia sampai Juli 1993 sudah terpasang 45.840 buah dengan rincian 39.073 untuk koin dan 6.767 untuk kartu. Menurut Doddy, penggunaan kartu untuk telepon umum akan diperbanyak. Selain lebih aman dibandingkan dengan telepon koin, kartu telepon menggunakan kredit masyarakat untuk Telkom (orang bayar sebelum pakai). Penjualan kartu telepon tahun 1992 ternyata menghasilkan Rp 28,6 miliar--cukup tinggi juga. 

Penghasilan Telkom secara keseluruhan tahun lalu tercatat Rp 2,4 triliun, sekitar Rp 1,8 triliun berasal dari para pelanggan telepon, sedangkan laba BUMN yang masih memonopoli jasa telepon ini, Rp 195 miliar.



Sumber: Tempo, No. 31 Tahun XXIII - 2 Oktober 1993



Nih, kalau kamu lupa bahkan tidak tahu
seperti apa wujud rupa dan bentuk telepon umum.
Gambar dari artikel Bobo.id, "Apa Kabar Telepon Umum Kita?".



Bukan Hanya dari Telepon Umum

Ada yang perlu kami jelaskan sehubungan dengan tulisan "Rezeki Nomplok Telepon Umum" (TEMPO, 2 Oktober, Bisnis Sepekan). Bahwa pendapatan sebesar Rp 52,4 miliar itu bukan hanya berasal dari pulsa telepon umum koin, tapi juga berasal dari telepon lokal sebesar Rp 20,76 miliar.

Demikian agar maklum.

D. AMARUDIEN
General Manager Purel Telkom
Jalan Cisanggarung 2, Bandung 40115

*) Terima kasih atas penjelasan Anda. -- Red.



Sumber: Tempo, No. 32 Tahun XXIII - 9 Oktober 1993

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Banyak Dibuka

Pembaruan Blog Lain