Rabu, 19 November 2014

Macam-macam Pemanfaatan Kertas di Science Film Festival 2014, YPBB Bandung


Buka tutup botol pakai kertas? Emang bisa?

Ternyata kertas bekas bisa dimanfaatkan untuk membuka tutup botol lo. Teman-teman yang hadir dalam acara Science Film Festival (SFF) 2014 di YPBB Urban Centre hari Rabu (19/11) berhasil membuktikannya saat sesi eksperimen. Caranya gampang-gampang sulit. Lipat kertas hingga menjadi kaku dan keras, lalu gunakan prinsip tuas untuk mengungkit tutup botol hingga terlepas. Memang membutuhkan tenaga yang kuat dan kehati-hatian supaya tidak tergores tepian tutup botol yang bergerigi tajam. 

Manfaat lain dari kertas berkas ditunjukkan melalui salah satu film yang diputar dalam acara ini, yaitu Password Green: A Recipe for Recycling Paper. Film produksi Chile ini menceritakan tentang aktivitas Sergio dan teman-temannya saat mendaur ulang kertas untuk dijadikan kartu ucapan selamat datang bagi para murid baru. Caranya juga mudah saja kok. Kertas bekas dipotong-potong, lalu dihancurkan dalam blender bersama banyak air. Setelahnya, celupkan saringan berbingkai pada bubur kertas tersebut lalu alasi dengan kain. Gunakan spons untuk menyerap kelebihan air. Bubur kertas akan merata pada permukaan kain alas. Kain itu lalu dijemur hingga bubur kertas yang menempel padanya mengering dan siap digunakan sebagai kertas. Tinggal dihias deh. Kertas daur ulang ini juga bisa dijadikan poster, ijazah, dan sebagainya.

Selain pemanfaatan kertas bekas, dalam acara ini kita juga dapat belajar banyak hal lagi melalui film-film dan eksperimen lainnya yang disuguhkan oleh kakak-kakak relawan dari Goethe Institute.

Dalam Hassani and His Whale Sharks, misalnya, kita dapat belajar mengenai konservasi hewan. Film produksi Jerman ini menceritakan tentang Hassani, bocah dari Pulau Mafia, Tanzania, yang memiliki kepedulian sangat tinggi terhadap ikan hiu paus. Ikan hiu paus rentan terluka oleh jala yang dilemparkan nelayan setempat. Hassani sampai mengunjungi Kementerian Perikanan dan mengusulkan pada pihak yang berwenang supaya jala dilemparkan pada waktu tertentu saja, sehingga pada waktu selebihnya ikan hiu paus dapat berkeliaran dengan bebas. Ia juga berbicara pada nelayan dan teman-teman sebayanya mengenai pentingnya menjaga kelangsungan hidup ikan hiu paus di lautan. Film ini juga menampilkan kehidupan sehari-hari Hassani yang relatif sulit sejak ayahnya meninggal. Sungguhpun demikian, ia tetap ceria dan berperhatian pada lingkungan sekitarnya.

Dalam My Dear Little Planet: The Magic Root, kita belajar bahwa tumbuhan tertentu dapat dimanfaatkan sebagai obat. Film animasi dari Prancis ini menceritakan tentang Zina, seekor laba-laba, yang sedang sakit. Teman manusianya, Gaston dan Colline, berusaha menolongnya dengan meminta bantuan seekor burung hantu. Secara ajaib mereka mengerut dan menunggangi burung hantu tersebut, lalu berkelana mencari sebuah tumbuhan langka yang tumbuh di air. Dibutuhkan sedikit saja bagian dari tumbuhan itu untuk mengobati Zina. “Hei, hati-hati, jangan diambil semuanya. Sejumput akar cukup, sayangku. Dengan begitu tumbuhan itu bisa hidup terus,” demikian kata si burung hantu. Maka secara tidak langsung kita dipahamkan juga untuk mengambil secukupnya saja dari alam supaya kelestariannya terjaga.

Potong sedotannya biar makin nyaring bunyinya!
Adapun pada eksperimen lainnya, kita diajari cara membuat terompet sendiri dari sedotan. Tinggal ambil gunting, lalu potong sedotan membentuk V pipih di salah satu ujungnya dan tiup bagian tersebut sampai terdengar suara yang diinginkan. Kita dapat mengatur tinggi-rendahnya nada berdasarkan panjang-pendeknya potongan sedotan. Semakin pendek sedotan, semakin tinggi bunyinya. Menurut kakak relawan, saat acara pembukaan SFF 2014 pada 13 November lalu ada pertunjukan musik dengan menggunakan potongan sedotan ini lo. Sayangnya, kakak relawan tidak ingat berapa senti masing-masingnya untuk dapat menghasilkan nada tertentu—do, re, mi, fa, dan seterusnya. Kalau ingin mengeraskan bunyi terompet, kita tinggal menambahkan corong dari kertas. (Nah, satu lagi nih bentuk pemanfaatan dari kertas bekas!) Dengan begini, kita bisa memeriahkan tahun baru dengan hasil prakarya sendiri. Asyik, kan. Apalagi tahun baru kurang dari dua bulan lagi. Tinggal siapkan saja sedotan, gunting, kertas bekas, dan hiasan lainnya.

Mumpung pergelaran SFF 2014 masih akan berlangsung sampai akhir November, jangan sia-siakan kesempatan untuk belajar sains secara cuma-cuma ini. Apalagi tersedia hadiah menarik bagi peserta yang berpartisipasi dalam eksperimen. Silakan datang ke tempat penayangan yang terdekat di kotamu. (Ssst, di YPBB Urban Centre dan ITB masih tersedia banyak tempat! Cuma sampai 22 November lo.)[]



Kontak Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi (YPBB)
Alamat Jl.Sidomulyo No. 21 Bandung 40123 |Phone | 022-2506369-082218731619 |Email |ypbb@ypbb.or.id Facebook YPBB Bandung |Twitter @ypbbbdg |Yahoo Messenger ypbb_humas |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Banyak Dibuka

Pembaruan Blog Lain