Sabtu
(22/11) menjadi hari keluarga sekaligus hari terakhir pemutaran film-film
Science Film Festival (SFF) 2014 di YPBB Urban Centre. Ruang tengah Urban
Centre dihidupkan oleh kehadiran para ibu, para ayah, anak-anak, kakak-kakak,
juga kakek dan nenek. Beberapa orangtua semula berencana untuk menghadiri SFF
di ITB. Namun ternyata jadwal pada hari Sabtu di ITB dibatalkan terkait dengan
persiapan untuk Pasar Seni esok harinya. Walaupun audiensi tidak seramai hari sebelumnya, namun semua tetap bersukaria. Setiap anak mendapat kesempatan
untuk mencoba eksperimen, bahkan para orangtua.
Pada sesi
pertama, film yang diputar adalah My Dear
Little Planet: The Ladybug and the Aphid, Chasing the Cardinal Direction,
dan The Show with the Mouse: Synthetic
Wood-Plastic.
Berkerumun menonton anak-anak mencoba eksperimen |
Setelah
pemutaran film, dilakukan beberapa eksperimen bagi anak-anak, yaitu Sedotan
Bersiul dan Cincin Tolak-tolakan.
Karena ada
beberapa peserta yang datang terlambat, maka diputarkan beberapa film lagi,
yaitu Annedroids – New Pal dan I Got It! Windmill.
Setelahnya,
diadakah diskusi singkat khususnya mengenai pelaksanaan SFF 2014. Beberapa peserta
dewasa, baik orangtua maupun perwakilan dari beberapa sekolah, menyayangkan
publikasi yang kurang meluas. Mereka baru mengetahui adanya acara pada
hari-hari belakangan. Salah satu orangtua bahkan sampai mencari informasi
langsung ke Goethe Institut. Pihak dari sekolah pun tidak sempat mengajak
anak-anak didik mereka ke venue untuk
menonton, padahal film-film yang diputarkan menurut mereka bagus untuk para
pelajar. Selain itu, mereka juga mengusulkan agar pihak SFF melakukan kunjungan
langsung ke sekolah-sekolah.
Pada sesi
kedua, film yang diputar adalah Global
Ideas: What is Your Personal CO2 Balance?, Password Green: A Recipe for Recycling Paper, My Dear Little Planet: The Magic Root, dan Nine-and-a-Half: A Life without Plastic.
Eksperimen-eksperimen
yang dilakukan setelahnya berkaitan dengan balon, yaitu Balon Pemadam Api,
Besar Versus Kecil, dan satu lagi yang belum pernah dilakukan pada hari-hari sebelumnya: Memasukkan Balon ke dalam Botol. Pada eksperimen yang baru ini,
peserta diminta memasukkan balon berukuran kecil melalui mulut botol. Peserta
pun mencobanya dengan berbagai cara, namun tidak ada yang berhasil. Relawan
dari Goethe Institut selaku fasilitator pun menunjukkan caranya, yang sama
sekali tidak diduga-duga.
Setelah
eksperimen, beberapa peserta yang notabene orangtua berbagi pandangan mengenai
film-film yang telah diputarkan. Salah satu peserta mengungkapkan bahwa sasaran
SSF seharusnya bukan saja anak-anak, tapi juga orangtua. Sebabnya, orangtua
merupakan motor dalam keluarga. Orangtua yang memberi fasilitas bagi anak untuk
mengamalkan pesan-pesan yang disampaikan melalui film. Kalau hanya anak-anak
yang menonton tanpa orangtua pun diberi penerangan, maka hasilnya bisa jadi
percuma.
Relawan dari Goethe Institut menerangkan tantangan eksperimen Kertas Pembebas Elixir pada para bapak |
Acara
diakhiri dengan tantangan dari relawan Goethe Institut pada para bapak-bapak
untuk membuka tutup botol dengan menggunakan kertas. Tiap-tiap bapak diberi
waktu satu menit untuk mencoba. Sayangnya, tidak ada yang berhasil.
Walaupun
pergelaran SSF 2014 di YPBB Urban Centre dan ITB telah berakhir, namun di
Bandung acara ini masih akan berlanjut di Institut Français Indonesia dari
24-28 November 2014. Film-film yang telah diputar pada SSF tahun ini
kemungkinan tidak akan ditayangkan lagi pada SSF tahun mendatang. Jadi, silakan
datang selagi ada kesempatan. Ikuti juga eksperimennya, siapa tahu mendapat
hadiah menarik.[]
Sampai jumpa di SSF tahun depan! |
Kontak Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi (YPBB)
Alamat | Jl.Sidomulyo No. 21 Bandung 40123 |Phone | 022-2506369-082218731619 |Email |ypbb@ypbb.or.id | Facebook | YPBB Bandung |Twitter | @ypbbbdg |Yahoo Messenger | ypbb_humas |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar