"Petrol Pop" merupakan soundtrack film Perancis produksi 1972 Moi Y' En A Vouloir Des Sous. Karena saya bukan penggila film dan malas berburu sampai ke situs bajak laut belum lagi cari subtitle yang bagus pembahasan film bisa makan satu entri tersendiri, maka baiklah kita lewati itu dan langsung pada pelajaran yang bisa kita dapatkan dari mendengarkan lagu ini saja.
Lagu ini bisa diakses di Youtube. Sejak diunggah pada 10 Desember 2008 oleh tuberider1976, lagu ini baru diakses sekitar 100.000 kali pada saat entri ini dibuat (Maret 2019). So, it's not that song everyone listens to. Hm, feels so edgy, rrright? Check it out, then!
Ada juga versi yang lebih modern, yang baru ditonton oleh jauh lebih sedikit orang.
Saya pribadi lebih suka yang lawas, rasanya somehow lebih epik or something like that lah, wkwkwk.
Lirik lagu ini sederhana saja, seperti yang dengan baik hati dicantumkan komentator Isaac Escargot sebagai berikut ...
Le pétrole, oh...
Moi, moi j'aime le pétrole
Tu aimes le pétrole
Il aime le pétrole
Nous aimons le pétrole
Vous aimez le pétrole
Ils aiment le pétrole
J'aime ça le pétrole
Je ferais n'importe quoi pour du pétrole
Moi, moi j'aime le pétrole
Tu aimes le pétrole
Il aime le pétrole
Nous aimons le pétrole
Vous aimez le pétrole
Ils aiment le pétrole
Je suis capable de tout pour du pétrole
Moi, j'aimerai le pétrole
Tu aimeras le pétrole
Il aimera le pétrole
Nous aimerons le pétrole
Vous aimerez le pétrole
Tu aimeras ton prochain comme toi-même
Pour un homme qui a du pétrole, je flanche... je fonds... je consume... j'explose... je fioule...
[Choeur] Pééééétrole ! (x5)... sekalian dengan terjemahannya dalam bahasa Inggris:
english : pétrole = oil/petroleum.
I love oil
You love oil
He loves oil
We love oil
You love oil (plural)
They love oil
Oil, I'm loving it
I would do anything for oil
I love oil
(...)
I'm capable of all for oil
I will love oil
You will love oil
(...)
You shall love your neighbor as yourself
For a man who has oil, I flag... I melt... I burn... I explode... I fuel
(choir : petroooooleum)Seperti yang bisa kita lihat, pada dasarnya lagu ini menunjukkan perubahan kata kerja dalam bahasa Perancis dengan pola kalimat sederhana:
Subjek
(pronomina Aku, Kamu, Dia, Kita, Kalian, Mereka)
+
Predikat
(verba Cinta)
+
Objek
(nomina Petrol)
Tentu saja, dengan menyimak lagu ini baik-baik sekalian membaca liriknya, kita juga bisa belajar cara mengucapkan kalimat-kalimat dalam bahasa Perancis tersebut, yang ternyata, sepertinya, ... tidak serada mudah bahasa Jerman.
Melalui lagu ini juga kita dapat belajar untuk mengucapkan:
Le pétrole, oh...
dan
J'aime ça le pétroledan
Je ferais n'importe quoi pour du pétroledan
Je suis capable de tout pour du pétroledan
dengan seksi ...Pour un homme qui a du pétrole, je flanche... je fonds... je consume... j'explose... je fioule...
... mendesah parau-parau gimana gitu.
Tentu saja, kalau ditilik lebih lanjut, lagu ini lebih daripada sekadar pelajaran bahasa Perancis mengenai perubahan kata kerja.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, petrol adalah bahan bakar yang terbuat dari campuran gas alam dan petroleum atau disebut juga bensin. Bahan bakar jenis ini digunakan begitu banyak manusia di seluruh muka bumi untuk mendukung kegiatannya sehari-hari. Lagu ini merefleksikan ketergantungan tersebut, yang, boleh dibilang, sudah sampai taraf adiktif, enggak sih? (Coba deh baca artikel ini: "Addiction to industrialisation"). Maksudnya, bisakah seseorang yang terbiasa bepergian dengan sepeda motor atau mobil membayangkan seterusnya beralih kepada sepeda, jalan kaki, naik delman atau unta saja, begitu? Bahkan, sekalipun kita bukan pengguna kendaraan bermotor, barang-barang dalam kemasan plastik yang kita peroleh dari toko-toko itu diantar dengan mobil-mobil berkontainer, bukan? Mungkinkah kita hidup tanpa bensin sama sekali, memperoleh barang kebutuhan sehari-hari hanya dari pekarangan sendiri? Ada yang bilang, tidak ada yang mustahil. Bisa saja, asal kita pindah ke hutan. Bisa saja, kalau kita tidak kemudian digusur karena hutannya hendak dijadikan lahan produksi bahan bakar jenis lain ... katakanlah minyak kelapa sawit. Sepertinya akan terlalu luas kalau kita menyinggung juga tentang ketergantungan kita pada minyak kelapa sawit. Belum lagi jika kita bicara tentang sifat petrol yang tidak dapat diperbarui serta dampaknya terhadap lingkungan hidup seperti polusi. Jadi, kenapa kita bergantung kepada sesuatu yang pada akhirnya malahan merusak diri kita sendiri?
Bagian lagu ini yang dibawakan dengan kor seakan-akan merefleksikan banyaknya orang yang bergantung kepada petrol. Adapun bagian lainnya seolah-olah mengesankan bahwa ketergantungan terhadap petrol itu seksi. Coba, mana yang lebih seksi di antara dua ini: turun dari mobil ber-AC yang berbahan bakar petrol dengan riasan dan pakaian trendi (yang didistribusikan melalui ... tahulah) atau dari sepeda seken yang berbahan bakar singkong rebus dalam keadaan kucel oleh debu dan keringat?
Dari baik bentuk maupun isi lirik (oh, andai saya pakar linguistik dalam membedah lirik!) hingga penyampaian, lagu ini menyampaikan kenyataan tentang aku, kamu, dia, kita, kalian, dan mereka. Lagu ini adalah tentang kita semua. Lagu ini adalah kita.
J'aime ça le pétrole
Je ferais n'importe quoi pour du pétrole
Tidak ada komentar:
Posting Komentar