waktu aku ke sekolah, ada
raksasa di gerbang . tingginya 30 meter.kakinya besar seangkot.“aku murid
baru”, kata dia . “ini hari pertama aku” aku tidak percaya!!! aku tanya pada
dia ... “di mana kamu ketemu doraemon ?!!!” “hah ?” kata dia . “kamu gede
karena senter pembesar doraemon kan??!”telunjuknya garuk kepala besar
seperti balon udara .ketombenya jatuh.iiiek !!!! dia mau bantu aku bersiin
ketombe, tapi aku jatuh .
***
Lama pandanganku terpaku pada
kertas. Karangan seperti ini yang bakal Bibe serahkan besok pada gurunya
ketika pelajaran Bahasa Indonesia. Di hadapanku pipinya gembung. Kudorong
buku tulis ke dekatnya lagi. “Ayo diterusin.”
“Gimana?” tanyanya.
“Bagus,” kataku.
“Enggak tahu lagi mau nulis
apa,” katanya.
Anak seumur dia sudah kenal writer’s block. Hebat.
Kupangku dagu dengan punggung
tangan sembari menerawang langit-langit. Semoga aku juga tidak buntu.
Benakku kosong. Air cucuran atap jatuhnya ke
pelimbahan juga—kenapa arti peribahasa itu harus terjadi di momen
seperti ini?
“Bibe pingin senter pembesar?”
kataku akhirnya.
Ia mengangguk.
“Pingin ngebesarin apa?”
Bibir bawahnya maju. “Uang
jajan aku.”
Perlahan jemariku berhenti
mengetuk-ngetuk permukaan meja. Aku juga perlu senter pembesar itu untuk
uang belanja.
Kutunjuk baris terakhir pada
karangan Bibe. “Ya udah. Bilang aja gitu sama raksasanya.”
Keningnya berkerut.
Bilang juga sama raksasa itu,
mamaku juga ingin senter
pembesar!
Bibe pun menekuri pekerjaannya
lagi, menambah beberapa baris, cukup panjang. Andai aku pun dapat dihargai
jika menulis karangan seperti itu. Kuamati dia terus sampai kepalanya
terangkat lagi. “Gimana?” tanyaku.
Buku tulis disodorkan lagi.
Ia mengajak raksasa itu ke rumah, raksasa itu mengajak Doraemon, bertemu Mama
dan Papa. Mama repot karena harus memasak dalam porsi besar, juga belajar membuat
dorayaki. Sebagai tanda terima kasih, Doraemon mengeluarkan senter ajaibnya.
Gaji Papa pun menjadi besar.
“Bagus. Entar PR-nya diliatin
ke Papa juga ya.”
Ia mengangguk.[]
(revisi dari "A BIG Day at School" untuk penayangan di Kemudian.com 27 Desember 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar