Tinjauan Historis Konflik Yahudi Kristen Islam – Adian Husaini, M.A. (Gema Insani, Jakarta, 2004)
Tidak banyak yang aku tangkap dari buku ini. Penulis merangkai
fakta-fakta hingga membentuk alur pemikiran yang menentang alur pemikiran
yang disusun dari fakta-fakta yang dihimpun oleh para penulis lain yang
dirujuk. Pembacaan yang mengasyikkan sebetulnya, meresapkan semangat untuk
membaca lebih banyak buku tentang Islam.
Buku ini sebagaimana judulnya merunut akar kenapa Yahudi,
Kristen, dan Islam selalu berkonflik. Semula Kristen dan Yahudi yang berkonflik
karena Yahudi tidak mau mengakui Yesus, namun ketika Islam muncul mereka
sama-sama tidak mau mengakui Muhammad.
Buku ini juga menyadarkanku bahwa sejarah manusia selalu
diisi dengan perang. Aku teringat cerita bergambar karangan James Thurber yang pernah aku tonton di Youtube, yang menunjukkan bahwa perang tidak akan pernah
berhenti selama ada manusia di muka bumi.
Metamorfosis
– Franz Kafka terj. …b. Indonesia (Homerian Publishing, Yogyakarta, 2008 –
cmiiw)
Suatu pagi Gregor Samsa bangun dan mendapati dirinya berubah
jadi serangga besar, Dia tidak bisa bersuara dan bergerak selayaknya manusia
lagi.
Gregor Samsa adalah seorang pedagang keliling yang menghidupi
ayahnya, ibunya, dan adik perempuannya—Grete. Mereka juga memiliki soerang
pembantu. Sepertinya keluarga ini sangat bergantung pada Gregor yang adalah
anak sulung.
Kelurga tersebut heran karena Gregor tidak kunjung keluar
dari kamar. Gregor sendiri susah payah bangkit dengan tubuhnya yang baru. Dia
masih bisa berpikir, bagaimana dia bisa bekerja untuk menghidupi keluarganya
dengan keadaan seperti itu? Dia kasihan pada orangtuanya yang memiliki hutang.
Dia juga ingin membiayai adiknya sekolah biola.
Waktu berlalu. Bos Gregor sampai datang ke rumah untuk mengecek
kenapa pegawainya yang satu ini kok tidak bekerja. Pada saat itulah Gregor
berhasil membuka pintu kamarnya. Semua terperanjat.
Mereka tampak tidak bisa menerima keadaan Gregor yang baru.
Ayahnya seperti yang tidak mau tahu. Ibunya ingin melihat, tapi tidak
dibiarkan karena dikhawatirkan bakal jantungan barangkali. Bosnya pun tidak
peduli lagi. Pembantu mereka bahkan minta pulang. Seakan cuman adik Gregor
yang perhatian pada sang kakak: dia yang memberi makan; membersihkan kamar.
Dengan keadaan Gregor yang sedemikian rupa, mau tidak mau
orang-orang di rumah itu harus belajar menghidupi diri mereka sendiri. Ayahnya
jadi pegawai. Ibunya menjahit. Adiknya sekolah macam-macam sambil kerja.
Gregor sendiri tampak mulai bisa beradaptasi. Dia tidak ingin
membuat orang-orang di rumah terkejut karena kemunculannya, sehingga dia
menyembunyikan diri di bawah sofa atau balik seprai.
Suatu kali ibu Gregor ingin melihat anaknya, bahkan membersihkan
kamar anaknya itu, tapi malah nyaris pingsan. Ayah Gregor malah melempari apel
hingga anaknya itu terluka. Ternyata sejauh itu keadaan Gregor belum juga bisa
diterima. Seakan cuman adiknya yang bisa memahami kondisi sang kakak.
Sampai suatu ketika tiga pria menyewa kamar di apartemen keluarga
Samsa. Grete bermain biola di dekat tiga pria tersebut, namun mereka tidak
cukup mengapresiasinya. Gregor pun mendekat untuk menyentuh adiknya itu,
seolah ingin memberikan dukungan. Tiga pria tersebut pun terkejut dan tidak
bisa menerima kehadiran Gregor. Konflik di keluarga itu pun terjadi, malah
menunjukkan kalau Grete sebetulnya tidak tahan dengan kondisi Gregor. Menurut
Grete, Gregor sudah tidak bisa dianggap sebagai anggota keluarga mereka lagi.
Gregor akhirnya mati, mungkin karena lukanya. Keluarga itu memutuskan
untuk pindah ke apartemen baru. Kehidupan mereka justru tampak berseri sejak
Gregor tidak lagi menghidupi mereka, mungkin karena mereka bekerja…? Ironis.
Terjemahan yang lancar dibaca, walau ada beberapa bagian yang
tidak bisa aku tangkap atau membikinku bingung. Misal di awal diberitahukan
kalau Gregor memiliki lebih dari satu adik, tapi yang berperan hanya Grete.
Terlepas dari hal-hal yang bikin aku pertanyakan, aku merasa
ini cerita yang menyedihkan—miris. Sebelum menjadi serangga, Gregor seakan yang
paling harus berkorban demi keluarganya. Hanya dia yang menanggung beban untuk
menafkahi, seolah anggota yang lain di keluarga itu tiada yang berdaya. Saat
Gregor jadi serangga, dia malah makin nelangsa. Keluarga Gregor jadi
produktif, sekaligus tidak bisa menerima kehadirannya. Jadi apa arti Gregor
selama ini? Dasar keluarga tidak tahu diri.
Membaca novel tipis ini serasa menonton teater.
Rasta dan Bella
– Zara Zettira ZR dan Hilman (PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1994)
Novel ini bisa dibilang teenlit
zadul. Bahkan pada zaman itupun pengarang cerita remaja tidak menggunakan
kata-kata yang terkesan zadul atau puitis seperti yang terdapat pada lirik
lagu-lagu masa itu. Malah kesan segar yang aku dapat. Gaya bahasanya
benar-benar lincah, kocak… pokoknya membangun suasana yang riang. Tidak
mengherankan. Siapa yang tidak kenal Hilman dengan serial Lupus? Sedang Zara Zettira, aku belum pernah membaca karyanya
sehingga aku tidak tahu apa dasarnya ia memiliki gaya yang kocak pula atau
dalam novel ini saja dia mengimbangi Hilman. Aku bertahan membaca novel ini
berkat gaya bahasanya yang sedikit-sedikit bikin tersenyum hingga tertawa.
Novel ini ditulis selang-seling, sebagaimana yang diterangkan
pada sinopsis di sampul belakang. Zara Zettira membawakan Bella di bab ganjil,
sedang Hilman menjadi Rasta di bab genap. Karakter-karakter yang ditampilkan
penuh energi dan dinamis… begitulah seharusnya anak muda. Walaupun demikian aku
kurang suka karena Rasta dan Bella adalah tipikal anak muda ibukota yang
punya segalanya: ke sekolah dengan mengendarai mobil pribadi; saling
menjatuhkan dengan memanfaatkan jaringan sana-sini; mampu les macam-macam; dan
tentu saja rupawan. Serba ada, serba enak. Baru di akhir melalui narasi pengarang
mengungkapkan bahwa Rasta dan Bella sebetulnya tidak sebegitunya “wah”
melainkan tetap menyimpan problema, seakan mereka akhirnya menyadari kalau
telah menciptakan karakter yang terlampau superior.
Alur yang dihadirkan juga sebenarnya udah biasa banget, menurutku,
untuk ukuran zaman ini, entah pada zaman itu. Cewek dengan cowok saling enggak
suka, tapi pada akhirnya mereka jatuh cinta pada satu sama lain. Konflik antara
Rasta dan Bella sudah dibangun sejak awal sekali, lalu dibuat semakin panas
melalui ulah satu sama lain… (sampai aku sempat jenuh dan langsung loncat ke
bab belakang).
Biarpun aku tidak bersimpati dengan para karakter beserta gaya hidup mereka yang jorjoran, namun gaya bercerita yang sedemikian menarik
membuatku memaafkannya… hehe.
Step by Step Internet Marketing – Andy Shera (PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010)
Step by Step Internet Marketing – Andy Shera (PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010)
Tiga poros perputaran uang di internet (marketing triangle) terdiri market (contoh: Facebook, KasKus, Google), vendor (Amazon), dan affiliate (citibank, paydotcom). Sukses adalah produk atau jasa yang disukai banyak orang ditambah faktor kali. Selalu lakukan tes produk: sebar iklan lalu bandingkan dengan seberapa banyak yang membeli produk kita untuk menentukan seberapa produk tersebut disukai dan seberapa efektif iklan tersebut. Faktor kali dapat berupa media yang bisa menyampaikan promo ke sebanyak mungkin orang, contohnya internet, koran, dan sebagainya.
Saran utama yang diberikan buku ini kukira adalah bagaimana membuat website kita berada di urutan teratas apabila seseorang mencari sesuatu di Google. Maka kita perlu mengetahui kata kunci apa yang paling sering dicari. Dibutuhkan upaya minimal satu jam per hari untuk menempelkan link produk kita di mana-mana, yang menurut penulis buku ini akan lebih menguntungkan jika kita menggunakan media berbayar.
Walau buku ini memberikan pengetahuan mengenai uang digital, cara bayar lewat internet, sampai cara untuk mengetahui website paling laris, namun yang paling penting yang perlu kita cari tahu sendiri adalah: produk apa yang bisa saya jual?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar