Mengerjakan Soal
I
Ketika aku masih SMP, ada sepupu menumpang di rumah. Ia hendak
mengikuti tes CPNS di kota kami. Kadang buku kumpulan soal tes CPNS miliknya
tergeletak begitu saja di meja ruang tengah. Aku iseng mengerjakannya. Aku
tulis jawabanku di kertas lain. Ketika kucocokkan dengan kunci, ternyata jawabanku
hampir benar semua. Sejak itu aku bercita-cita menjadi PNS.
II
Memang prestasiku di sekolah lumayan. Berkebalikan dengan cewek
di bangku sebelahku. Ia lemah sekali terutama dalam Matematika. Mengherankan.
Sampai suatu kali kuberi ia masukan. “Kenapa kamu enggak minta diajarin papa
kamu aja?” Papanya kan guru Matematika kami. Tapi ia malah cemberut. Lalu
kuingat pak guru itu baru setahun ini jadi papanya.
III
Padahal aku cukup menyukai pak guru itu. Pernah ia memberikan
soal ulangan sekalian dengan jawabannya. Yang harus kami kerjakan di kertas
adalah bagaimana caranya memecahkan soal itu sehingga jawabannya sesuai
dengan yang sudah diberikannya. Hidup ini jadi terasa bertujuan. Dan bagaimanapun
upaya yang kita kerahkan adalah demi mencapai tujuan itu.
Aku Ini Batu
Deman pernah bilang, “Aku tidak suka jadi manusia.” Ia ingin
jadi batu. Dingin. Keras dan kaku. Tidak berpikir tidak merasa. Tidak mengacaukan
tidak dikacaukan. Biar diinjak biar disepak. Biar terbenam di dasar sungai,
bersama pepasiran. Tapi suatu hari ia ditemukan mengambang di tepi sungai. Mungkin
maksudnya itu batu apung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar