Keluar dari parkiran ITB, aku melihat sepasang pria dan wanita bergandengan tangan. Lalu entah kenapa aku merasa perlu untuk membeli sebungkus seblak pedas di Toko Istek Salman. Sebetulnya aku sudah mengidamkannya sejak Kamis lalu, namun aku menahannya dan kali ini perasaan itu muncul lagi dengan kuatnya. Jika suatu saat aku punya pabrik seblak, akan kunamai merek dagangnya dengan: SeblaKatarsis. Pada kawan yang kutemui kemudian kuungkapkan bagaimana aku menemukan
katarsis dalam sebungkus seblak pedas, bagaimana emosi di dalam diri dapat terbakar oleh panas di mulut dan pada akhirnya tersalurkan dalam suatu bentuk. (Dan dia sepakat! Makanya dia suka makan yang pedas.) Bukan berupa karya sastra sih, maupun bentuk karya seni lainnya. Tapi yang penting keluar kan walau bentuknya cair dan setelahnya kau harus minum Diapet untuk memadatkannya kembali.
Karena seblak itu baik digunakan hanya sampai sebelum September 2014, maka kuajak kawanku itu untuk sama-sama bersegera menghabiskannya.
Bisi keburu September 2014!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar