http://loyalkng.com/wp-content/uploads/2011/06/Robot-chicken-Fillet-Sandwich-at-Carls-Jr.-.jpg |
Pagi ini, ada robot di dapurku!
“Kamu
ngapain di sini?” Aku bertanya.
“Bikin
cheeseburger,” dia menjawab.
“Cheeseburger?”
Aku bertanya. “Itu bukan sarapan yang pas buat kamu. Kenapa kamu enggak bikin…”
Memangnya robot makan apa ya?
Robot itu
mengeluarkan bunyi “bip”. Kepala logamnya berputar, dan kemudian mulutnya
menganga. Cheeseburger masuk ke dalam mulutnya. Ia mengunyah. Aku melongo.
“Makan apa
aja boleh,” katanya.
Aku tidak
kuasa menahan haru. Aku tahu hari ini akan istimewa. Hari ulang tahunku. Sejak
lama aku bilang pada kedua orangtuaku kalau aku ingin memelihara robot. Tidak
sia-sia aku bangun lebih pagi dari mereka. Mereka memang telah menyiapkan
hadiah untukku. Oh…
Segera aku
duduk di hadapan robot itu. Kuamati rahangnya yang naik-turun dengan terpesona.
Sejenak aku bengong saja, sementara ia balas menatapku dengan matanya yang
seperti lampu. Ia sungguh lucu.
Mendadak
aku teringat film yang pernah kutonton saat Lebaran. Akhirnya aku punya sesuatu
yang bisa aku obrolkan dengannya. Oh ia kan bakal menjadi teman terbaikku—aku harus
menyiapkan banyak bahan obrolan!
“Kamu
dulunya manusia bukan?”
Rahangnya
terkatup cukup lama.
“Itu loh…
kayak Robocop, dulunya manusia. Terus Cyborg Kurochan juga, dulunya kucing.
Kalau Manusia Enam Juta Dolar, itu Dono. Kamu kenal Dono enggak?”
Ia
bergeming.
“Aku masih
lapar,” akhirnya ia kembali bersuara. Oh. Aku harus memberinya makan! Robotku
tidak boleh kelaparan!
“Kamu mau
makan apa?” tanyaku bersemangat.
“Makan apa
aja boleh,” katanya.
“Kamu mau
makan cheeseburger lagi?”
“Aku suka
makan yang lembut, dan gurih…”
Uwah!
Robot canggih! Ia bisa merasakan yang seperti itu! Kedua orangtuaku hebat, bisa
menemukannya. Aku harus memeluk mereka begitu mereka bangun.
Robot itu
membuka mulutnya lagi. Uwah! Betapa runcing gigi-giginya! Barangkali ia bisa
menjebol jeruji kalau suatu saat ia ditahan, jadi ia bisa kabur. Seperti musuh
Dono di Manusia Enam Juta Dolar!
“Kamu mau
coba cokelat enggak?” Mendadak aku teringat benda itu yang tersimpan di kulkas.
“Makan apa
aja boleh,” katanya.
Maka aku
mengambilkannya. Sekalian aku ingin melihatnya dari dekat. Ia kini hanya
berjarak sekitar sepuluh senti dariku. Aku bisa merasakan hawanya yang dingin.
Kami saling mengamati dengan lekat.
“Kayaknya
kamu lebih enak,” katanya. Ia membuka mulutnya lebar-lebar, lalu melahap
kepalaku.
15 menit lebih. sekadar ngerjain latihan dari Funny & Fabulous Story Prompts - 50 Reproducible Story Starters To Get Them Writing and Loving It! (Richie Chevat, 1998, Scholastic Teaching Resources), bisa diunduh di sini.
hahahahaha
BalasHapus